"Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon peringatan dini tsunami dari BMKG, pemasangan sirene tsunami, penyiapan jalur dan rambu evakuasi, serta membangun tempat evakuasi sementara," katanya.
Melalui workshop ini, masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini tsunami dari BMKG, memahami konsep evakuasi mandiri dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sistem mitigasi tsunami di daerahnya dengan secara terlibat dalam penyusunan rencana evakuasi dan penyusunan prosedur tetap dalam merespon peringatan dini tsunami.
Baca Juga: Tengah Asyik Berenang di Sungai, Kaki Selebgram Ini Terluka Parah Digigit Ikan Piranha
Selain itu, dalam kegiatan ini dibentuk Tim Siaga Bencana di Desa Pangandaran yang anggotanya terdiri dari warga masyarakat yang mampu dan aktif sebagai pengerak dalam penanggulangan bencana tsunami di daerahnya.
Selama ini, sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, BMKG berupaya memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat.
Peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG akan diterima oleh pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat melalui beragam moda diseminasi seperti WRS, aplikasi android WRS mobile dan Info BMKG, SMS, Email, Fax, Website, dan Media Sosial.***(Galamedia/Dicky Aditya)
Artikel Rekomendasi