BMKG Beri Antisipasi dan Prediksi Tsunami Terjadi di Selatan Jawa, Termasuk Pangandaran?

- 6 Oktober 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. /Pixabay/Schaferle/

PR PANGANDARAN - BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan prediksi terjadi tsunami besar di beberapa tempat selatan Jawa.

Prediksi BMKG soal tsunami di beberapa tempat di selatan Jawa ini termasuk salah satunya adalah Pantai Pangandaran.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BMKG pun memutuskan untuk mengembangkan inovasi baru terkait bencana tsunami untuk mencegah banyaknya korban yang berjatuhan.

Baca Juga: Pendiri Telegram Sebut Ada Lebih dari 70 Juta Pengguna Baru saat Facebook Alami Gangguan

BMKG menghadirkan teknologi bernama EWS Radio Broadcaster dan aplikasi SIRITA (Sirens for Rapid Information on Tsunami Alert) di Cilacap.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, peluncuran dua inovasi tersebut sebagai respon BMKG atas meningkatnya aktivitas kegempaan di Tanah Air.

Berdasarkan pengamatan BMKG, terdapat peningkatan aktivitas gempa bumi selama periode 2008-2016 ke tahun 2017.

Baca Juga: Buntut Kasus Wanita Diteror, Netflix akan Menghapus Nomor Telepon yang Terungkap di 'Squid Game'

Pada tahun 2008-2016, tercatat sering terjadi gempa dengan periode 5.000 hingga 6.000 kali.

Sementara pada tahun 2017, gempa meningkat dari sebelumnya menjadi 7.169 kali.

Lalu, pada 2018 hingga 2019 aktivitas gempa kembali meningkat menjadi lebih dari 11.500 kali hanya dalam satu tahun saja.

Baca Juga: Prediksi UEFA Nations League Italia vs Spanyol, Duel Big Match 2 Liga Terbaik Dunia

Selanjutnya, pada tahun 2020 agak menurun menjadi 8.258 kali dengan jumlah yang masih di atas rata-rata kejadian gempa bumi tahunan.

Terkait hal tersebut, Dwikorita menyatakan jika EWS dan SIRITA memiliki fungsi masing-masing.

EWS Radio Broadcaster adalah moda diseminasi berbasis suara guna mengantisipasi kerusakan jaringan komunikasi selular pasca gempa merusak.

Baca Juga: Hamil Anak Kedua, Paula Verhoeven Ungkap Kiano Menjadi Lebih Manja

Sistem ini memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis radio yang banyak digunakan oleh pegiat kebencanaan dan komunitas radio berbasis masyarakat.

Artikel ini pernah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul, 'Tsunami Besar Ancam Pulau Jawa, BMKG Kembangkan Teknologi Antisipasi Bencana'

RAPI dan ORARI dijadikan hub untuk menyebarkan informasi secara cepat, akurat serta ramah terhadap kelompok masyarakat rentan yang mempunyai keterbatasan menelaah pesan berbasis teks.

Sementara itu, SIRITA yaitu aplikasi sirine tsunami berbasis android yang dibuat sebagai bentuk peringatan dini, serta memudahkan pemerintah daerah menyampaikan perintah evakuasi.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah