Ia mengarsipkan lansekap dan momen menarik di Pantai Pangandaran dan sekitarnya yang asri. Menurutnya, arsip dalam segala bentuk, termasuk foto merupakan sesuatu yang sangat berharga.
“…proses pengarsipan tersebut, jika dilakukan oleh sejarawan, maka tidak ada sejarah yang kita ciptakan: itu akan sangat membantu menyediakan arsip yang dapat digunakan dalam penelitian pada masa yang akan datang,” tulis Fridus Steijlen dalam artikelnya, “Don’t Forget to Remember Me: Arsip Audiovisual Kehidupan Sehari-Hari di Indonesia pada Abad ke-21” yang dimuat di buku Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia (2008).
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Simak Alasan Mengapa Hari Olahraga Nasional Ditetapkan Setiap 9 September
Melalui kameranya, ia mengabadikan pemandangan dalam beberapa jepretan seperti yang dapat kita akses dan lihat dari koleksi Leiden University Libraries sebagai berikut.
Foto 1
Nampak bentangan kawasan bibir pantai, gulungan ombak dan jajaran perahu para nelayan. Sudut pengambilan gambar diduga dilakukan dari sebuah bukit.
Foto 2
Jika dilihat lebih teliti, terpantau beberapa orang sedang berkumpul di atas bebatuan karang. Air laut dan pasir pantainya nampak bersih. Pemandangan yang indah bukan?
Artikel Rekomendasi