Berambut Pendek hingga Panjang, Berikut Momen Susi Pudjiastuti Tolak Proyek Sodetan Citanduy 2003

- 13 September 2020, 20:12 WIB
Susi Pudjiastuti,  mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI membuka lowongan pekerjaan untuk lulusan SMA Sederajat.
Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI membuka lowongan pekerjaan untuk lulusan SMA Sederajat. /ANTARA

PR PANGANDARAN – Susi Pudjiastuti merupakan sosok penting bagi perkembangan kawasan Pangandaran. Hal ini terlihat dari kepedulian dan kecintaannya yang begitu besar.

Sejak lama, Susi telah memperjuangkan hajat hidup masyarakat Pangandaran, terutama para nelayan. 

Misalnya saja ketika direncanakannya kembali proyek sodetan Sungai Citanduy oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tahun 2003.

Baca Juga: Bahaya, PSBB Bisa Picu Stres dan Risiko Penyakit Jantung, Cegah dengan Lakukan Tips Berikut!

Sejak pemerintahan Orde Baru, Segara Anakan Conservation and Development Project telah direncanakan dengan sebagian besar dana dari pinjaman Asian Development Bank (ADB) dan sisanya dari APBN.

Salah satu programnya adalah pemindahan muara Sungai Citanduy dari Segara Anakan ke Nusawere, Pangandaran. Pemindahan dilakukan dengan membuat sodetan aliran sungai sepanjang tiga kilometer. 

Rencana tersebut justru dikhawatirkan merusak alam, terutama mengubah ekosistem laut Pangandaran.

Baca Juga: Viral, Desain Pakai Software Bajakan, Pria Pengelas Robot Asal Indonesia Digaji 90 Juta oleh Adobe

Oleh karena itu pada Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), beserta para tokoh Jawa Barat, menyatakan sikap penolakan.

Pernyataan tersebut diungkapkan melalui acara Ulasan Kritis Kondisi Lingkungan Jawa Barat di Bandung pada 2 Januari 2003.

Ketika itu, Susi Pudjiastuti turut dihadir dan memberikan pidato pernyataan penolakannya secara tegas.

Baca Juga: Bocor Foto Mr P Chris Evans di Instagram, Netizen Twitter Geger Sampai Jadi Trending Topik

Susi Pudjiastuti menolak Sodetan Citanduy dan menyebutkan bahwa dampaknya akan merusak terumbu karang dan akhirnya menghancurkan potensi perikanan di Pangandaran.

“Sekarang ini satu ton perhari kira-kira lobster dan sekitar 3-5 ton bawal putih itu kita dapat dari area situ Pak, yang nilainya sangat luar biasa. Saya hanya bisa memperlihatkan kepada Bapak, nilai yang ada sekarang kita ekspor dari perusahaan kita saja itu tahun 2001 ada $5 juta,” ucap Susi Pudjiastuti dengan nada lantang.

Jika proyek tersebut berlangsung, Susi Pudjiastuti melanjutkan, maka nilai dari pendapatan 5.600 nelayan di Pangandaran dipertaruhkan.

Baca Juga: Bocor Foto Mr P Chris Evans di Instagram, Netizen Twitter Geger Sampai Jadi Trending Topik

“Kami hanya bertanya, kenapa hak kami sebagai stakeholder di sana tidak mendapat perhatian dari pemerintah? Bukankah kami juga pemilik lahan, itu lautan Pak?

"Karena kami mencari makan. Nenek kami, kakek kami semua, menangkap ikan, bermatapencaharian dar itu Pak, tempat ladang kami-kami ini,” ungkap Susi Pudjiastuti seraya berkali-kali mengarahkan tangan kirinya ke layar bergambar peta kawasan Pangandaran.

Uniknya, acara ketika itu direkam sebagai video dokumenter dan baru diunggah di kanal YouTube DPKLTS Indonesia pada 2 November 2014. 

Baca Juga: Bakal Perketat AKB, Oded Ancam Kenai Sanksi Berat hingga Copot Izin Usaha Pelanggar Perwal Nomor 37

Seluruh sesi acara, termasuk pidato Susi Pudjiastuti pun terekam. Ketika itu ia masih berusia 38 tahun. Nampak jelas sosoknya berdiri tegap di atas mimbar dengan mengenakan jas hitam. 

Lebih menarik perhatian dari pada itu adalah potongan rambutnya yang pendek.

Hampir menyerupai potongan rambut laki-laki seakan mencerminkan kepribadiannya yang teguh dan menambah kesan tegas pada setiap kata-kata yang ia lontarkan.

Baca Juga: RM BTS Ulang Tahun Dibanjiri Ucapan, Hashtag Challenge Taehyung Merangsek Trending Gegara ARMY

Perjuangan Susi Pudjiastuti nyatanya tak berhenti sampai di situ. Ia terus mengembangkan potensi Pangandaran sampai kini ia memilih untuk berambut panjang. 

Terbukti dengan didapuknya ia sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Jokowi dari Kabinet Kerja 2014-2019.

 

***
 
 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x