PR PANGANDARAN - Dede Yusuf Macan Effendi atau yang lebih dikenal sebagai Dede Yusuf mulai dikenal oleh masyarakat saat dirinya terjun ke dunia hiburan sebagai aktor pada tahun 1980-an.
Namun, dia beralih profesi menjadi politikus karena merasakan kejenuhan sebagai aktor dan ingin memberikan manfaat kepada masyarakat dengan cara masuk ke dalam pemerintahan.
Pertama masuk ke dunia politik, dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2004-2009.
Baca Juga: Rilis Hasil Survei, Ini Jenis Pekerjaan yang Paling Dibutuhkan Seusai Pandemi Menurut Kemenaker
Lalu berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat bersama Ahmad Heryawan dan dinyatakan menang untuk periode 2008-2013.
Lalu saat ini, dirinya masih menjadi politikus dengan kembali menjadi anggota DPR.
Melalui kanal YouTube Melaney Ricardo, Dede Yusuf hadir sebagai narasumber bersama anggota DPR lainnya yaitu Puteri Anetta Komarudin dan Hj. Novita Wijayanti.
Baca Juga: KTT G20 2020 Telah Berakhir, Arab Saudi Serahkan Kepemimpinan kepada Italia untuk Tahun 2021
Dalam video 35 menit 31 detik tersebut, Dede Yusuf ditanya berapa gaji anggota DPR sehingga banyak artis yang beralih profesi menjadi anggota dewan.
“Saya merasa pernah jadi artis puluhan tahun, kita bisa menghitung pendapatan kita berapa setiap bulan, nah kalau ditanya gaji DPR berapa? Seperempatnya,” ujarnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaram.com.
“Tapi apa yang kita punya di sini yang tidak punya di artis adalah kita punya program yang bisa kita bagikan ke masyarakat, itu yang bikin kita bangga,” lanjutnya.
Baca Juga: Baca Surat Romantis dari El Barack, Jessica Iskandar: Cinta Anak Usia 6 Tahun Bikin Meleleh
Selain membeberkan soal gaji, dia juga mengungkapkan mengenai tunjangan yang didapat serta uang pensiun.
“Seperempatnya dari artis yang mungkin tidak harus terkenal (gaji), tunjangan kita semua disiapkan seperti rumah dinas, tetapi sebagai gambaran saja saya Wakil Gubernur kemudian saya pensiun, pensiun saya Rp1.250.000,” ujarnya.
Dia juga memberitahu nominal uang pensiun DPR dirinya dulu yang hanya sebesar Rp1.750.000, di mana uang tersebut diambil dari gaji pokok dengan persentase tak lebih dari 30 persen.
Hj. Novita Wijayanti turut menambahkan jika dibandingkan dengan lembaga lain atau Dirut Bank BUMN, gaji anggota DPR jauh lebih kecil karena ada potongan seperti pajak dan iuran partai.***