PR PANGANDARAN – Susilo Bambang Yudhoyono pernah memimpin Indonesia selama dua periode sejak 2004 hingga 2014.
Sehingga tak heran jika dia bersikap kritis dengan keadaan Indonesia saat ini yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Hal yang menjadi sorotan Susilo Bambang Yudhoyono ada tiga hal yaitu mengenai pandemi Covid-19, krisis ekonomi, hingga lemahnya kerukunan masyarakat.
Baca Juga: Jadi Versi Wanita dari 'I-LAND', Mnet Luncurkan Acara Audisi Girl Grup Baru 'Girls Planet 999'
“Pertama, pandemi corona yang harus segera diatasi. Kedua, krisis ekonomi yang harus diakhiri dan kemudian ekonomi dipulihkan kembali. Ketiga, mungkin tak terkait langsung dengan dua permasalahan yang lain, yaitu melemahnya kerukunan masyarakat karena faktor identitas, politik dan ideologi yang tak boleh dibiarkan,” tulisnya melalui akun Facebook pribadinya pada Jumat, 8 Januari 2021 dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.
Susilo Bambang Yudhoyono juga menyinggung pengadaan vaksin tidak akan mengembalikan ekonomi nasional secara langsung.
“Misalnya, jangan lantaran vaksin sudah datang pasti pandemi akan segera hilang. Setelah itu ekonomi kita akan pulih kembali dan bahkan tumbuh meroket. Jangan bersikap dan berpikir begitu. Tuhan tidak suka,” sambungnya.
Baca Juga: Sebut SBY ‘Bapak Mangkrak Indonesia’, Prof Yusuf L Henuk: Jangan Kau Ajari Jokowi Ikan Berenang
Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mendapat balasan dari Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi.
Dia mengatakan jika Susilo Bambang Yudhoyono seakan bertindak sebagai juru bicara Tuhan dengan mengatakan hal tersebut.
“Pak @SBYudhoyono sekarang jadi juru bicara Tuhan. Siap-siap Somad, Gymnastiar, Rizieq and the gank kehilangan posisi,” tulisnya.
Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Ini 6 Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan di Dunia, Ada yang Sengaja Diledakan
Selain itu, dia juga menyalahkan Presiden ke-6 RI itu yang telah membuat Indonesia kesusahan karena pola kepemimpinannya sebelumnya.
“Sudahlah Pak @SBYudhoyono.. Indonesia tidak akan sesulit sekarang ini, Pak Jokowi tidak akan bekerja sekeras ini jika anda tidak pernah menjadi Presiden,” tuturnya.***