Network
PR PANGANDARAN – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini ikut angkat bicara perihal pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW.
Sebelumnya, Presiden RI ke-7, Joko Widodo serta Wakil ketua MPR RI, Syarief Hasan telah lebih dulu angkat bicara.
SBY meminta untuk pembuatan karikartur Nabi Muhammad segera dihentikan.
Baca Juga: Kanada Dihantam Gejolak Panas 'Simbol Agama', Dewan Muslim Minta RUU 21 Dihapuskan Keseluruhan!
"Hentikanlah membuat karikatur Nabi Muhammad. Sekali lagi, hentikanlah. Tindakan itu sangat melukai, menghina, melecehkan dan bahkan menantang umat Islam di seluruh dunia. Ini sungguh serius. Saya tidak mendramatisasi dan melebih-lebihkan," ungkap SBY seperti yang diunggah melalui sosial media Facebook pada Senin, 2 November 2020.
Ditambah, ia juga menyampaikan pesan kepada Presiden Prancis yaitu Emmanuel Macron tentang pentingnya untuk mencintai kedamaian serta perdamaian.
"Untuk Presiden Macron, harus saya sampaikan bahwa sama dengan Anda, saya juga pencinta demokrasi. Saya menghormati hak-hak asasi manusia dan kebebasan. Namun, di sisi lain saya mencintai kedamaian dan perdamaian (peace)," kata SBY.
Baca Juga: Berambisi Cepat Kaya, Dokter Ini Beli ‘Lampu Aladdin’ yang Bisa Keluarkan ‘Jin’ Seharga Rp1,3 Miliar
"Kedamaian mempersyaratkan hadirnya toleransi dan kerukunan antar masyarakat dan bangsa yang berbeda-beda identitasnya. Karenanya, saling menghormati, saling toleran dan saling bertenggang rasa adalah kondisi yang harus dijaga dan dirawat dengan baik," lanjutnya.
Disisi lain, SBY ikut mengutip dari teori Huntington tentang Clash of Civilization serta pandangan Dominique Moisi tentang Geopolitics of Emotion, yang menggambarkan adanya masalah fundamental dalam hubungan dunia Barat juga dunia Islam.
Artikel Rekomendasi