Antara Selamatkan Nyawa atau Black Box Pesawat Jatuh, Ini Pilihan Captain Vincent Raditya

22 Januari 2021, 18:45 WIB
Pilot Vincent Raditya. /instagram.com/@vincentraditya

PR PANGANDARAN – Pesawat penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 belum lama ini mengalami kecelakaan saat tengah mengantarkan penumpangnya dari Jakarta menuju ke Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Hingga saat ini, tim yang bertugas telah melakukan pencarian puing-puing badan pesawat, Black Box, jasad korban, serta temuan lainnya.

Sementara itu, hari ini yakni Jumat, 22 Januari 2021 merupakan hari terakhir pencarian jasad korban penerbangan Sriwijaya Air SJ 182.

Baca Juga: Bisa Turunkan Berat Badan dalam Waktu Singkat, Apa Itu 'Diet Militer'?

Di tengah masa pencarian tersebut, ada unggahan video yang beredar di kalangan masyarakat yang kemudian dikompilasikan dengan penjelasan Pilot sekaligus YouTuber, Vincent Raditya di YouTube pribadinya.

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari YouTube Vincent Raditya yang diunggah pada Kamis, 21 Januari 2021, ada orang yang meminta perusahaan pembuat pesawat untuk menciptakan pesawat yang bisa mendarat di air.

Tidak hanya itu saja, dia juga meminta tim yang bertugas untuk tidak mempermasalahkan black box sebab yang difokuskan seharusnya menyelamatkan nyawa dan bukan data.

Baca Juga: Kiwil Ngotot Poligami, Rohimah Kian Mantap Bercerai: Dengan Begitu Saya Bisa Tenang

“Seharusnya itu bukan black box yang dipermasalahkan, seharusnya mereka para pencipta pesawat perusahaan Boeing atau apa semua itu. Seharusnya mereka melakukan bagaimana pesawatnya bisa safety ketika mendarat di air, jadi bukan black box nya yang dicari, bukan black box nya yang diutamakan.

Black box itu apa? sebetulnya kita ini mau menyelamatkan nyawa atau mau menyelamatkan data, nah itu dulu. Hee! Mikir..mikir!” ujar salah satu orang.

Mendengar hal itu, Captain Vincent Raditya pun menjawab kepada mereka yang memiliki pertanyaan yang sama untuk memberikan mereka pemahaman terkait penerbangan yang tidak diketahui semua orang.

Baca Juga: Buat Pengakuan Mengejutkan, Vanessa Angel dan Bibi Sempat Tak Diberi Restu dan Nikah Siri

“Sebenernya saya nggak ingin membuat video ini, tapi hal ini membuat saya berpikir bahwa kalau ada video ini, berarti memang ada orang-orang yang memiliki pertanyaan serupa karena Indonesia ini luas, nggak semua orang memiliki informasi yang akurat mengenai penerbangan. 

Maka dari itu, saya sebagai YouTuber aviasi yang menjadi jembatan untuk kalian teman-teman ada yang kurang mengerti bagian data, pendaratan, atau pun nyawa, lebih pilih nyawa atau data,” ujarnya.

Berbicara tentang solusi yang diberikan yakni meminta perusahaan pesawat Boeing untuk membuat pesawat yang bisa mendarat di air, Captain Vincent memberikan jawabannya bahwa pesawat Boeing yang bisa mendarat di laut sebetulnya sudah ada sejak lama.

Baca Juga: Dituduh Nikmati Ketenaran Mendadak Usai Terjerat Kasus Video Syur Gisel, Ini Kata MYD

“Boeing sudah membuat pesawat yang bisa mendarat dengan sempurna di air sejak tahun 1938. Ini namanya pesawat Boeing 314 Clipper. Jadi kalau pesawat itu mendarat, kita anggap saja pesawat itu touch down safely sampai berhenti, jadi itu ada normal landing either itu di darat either itu di laut,” ujarnya.

Istilah mendarat yang disampaikan oleh orang tersebut tentu berbeda halnya dengan kecelakaan yang mendadak terjadi tanpa satu orang pun yang tahu kapan akan terjadi.

“Berbeda dengan kecelakaan. Namanya kecelakaan, trus licin itu adalah suatu hal yang tidak bisa kita perkirakan. Itu yang namanya adalah kecelakaan atau insiden. Kecelakaan nggak ada yang mau, kecelakaan yang terjadi spontan.

Baca Juga: Takut Berkomitmen Usai Cerai dari Gisel, Gading Marten: Kayaknya Saya...

"Nggak ada orang yang mau pengen kecelakaan,tapi ketika kecelakaan apa yang harus dilakukan? Tapi apabila terjadi kecelakaan, ya dicarilah data itu. Supaya apa? Supaya diketahui penyebabnya apa, supaya di kemudian hari penyebabnya tidak dapat terulang lagi kembali sehingga ratusan orang, ribuan orang yang harusnya terkena dengan masalah yang sama dapat terlindungi di kemudian hari jadi maksudnya seperti itu,” ujar Vincent Raditya.

Sebab, fungsi black box sendiri digunakan untuk menyelamatkan nyawa manusia di kemudian hari sehingga data tersebut juga penting untuk diselamatkan agar penerbangan menjadi lebih baik kedepannya.

Flight data recorder atau pun cockpit data recorder atau black box ini hubungannya untuk me-record percakapan terakhir dan data-data yang ada di pesawat yang tujuannya sebetulnya adalah menyelamatkan nyawa manusia.

Baca Juga: Melalui ShopeePay Mantul Sale, ShopeePay Ajak Masyarakat Jadi Smart Spender di 2021

 

"Tanpa cockpit voice recorder dan flight data recorder, kemungkinan air transport tidak akan seaman seperti yang sekarang kita naiki,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Captain Vincent Raditya menyimpulkan bahwa yang paling penting adalah tetap menyelamatkan nyawa. Kalau bisa, tidak perlu melalui terjadinya kecelakaan terlebih dahulu.

“Antara menyelamatkan nyawa atau data, ya pasti kita mau nyelamatin nyawa kalau bisa ya jangan ada kecelakaan. Caranya gimana? Ya gunakan data untuk menjaga sedemikian rupa agar kecelakaan itu tidak  terjadi lagi,” ujar Captain Vincent Raditya mengakhiri keterangannya. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler