Bertekad Syiar Islam, Santri Ini Nekat Setahun Lebih Bersepeda ke Afrika Tinggalkan Anak yang Masih Kecil

3 Maret 2021, 12:30 WIB
Hakam Mabruri, Santri asal Malang yang menyebarkan Islam di Afrika.* /Tangkapan Layar YouTube Talkshow tvOne

PR PANGANDARAN – Seorang santri asal Malang, Hakam Mabruri, nekat pergi ke Afrika dengan bersepeda selama 1 tahun 2 bulan.

Hakam Mabruri ini berangkat ke Afrika pada 10 September 2019 dan kembali pada Maret, 2021. Meski demikian, santri asal Malang ini mengaku belum kembali ke rumah kediamannya karena baru saja tiba.

Perjalanan santri asal Malang ke Afrika ini disebutkannya bertujuan untuk melakukan syiar Islam yang direncanakannya selesai dalam 1 tahun ke 14 negara di Afrika. Adanya halangan akibat lockdown di Afrika usai dirinya berada di sana, rencananya pun rupanya tidak berjalan mulus.

Baca Juga: Selain Sesak Nafas karena Covid-19, Ashanty Juga Alami Menggigil Dashyat hingga Kasur Ikut Bergetar

Sebab, dari 14 negara yang ditargetkannya, hanya ada 4 negara yang berhasil dikunjunginya di Afrika.

Perjalanan santri asal Malang ke Afrika hingga harus nekat bersepeda ini disebutkannya bertujuan untuk melakukan syiar Islam.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne yang diunggah pada Selasa, 2 Maret 2021, ketika Hakam Mabruri, ditanya tujuannya dan apa yang dilakukannya ketika di Afrika dengan bersepeda hingga harus meninggalkan sang anak yang masih berumur 1 tahun lebih, santri asal Malang ini pun mengemukakan jawabannya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Rabu 3 Maret 2021: Bayar Preman Rp30 Juta, Elsa Kena Batunya?

Hakam Mabruri, santri asal Malang, tersebut mengemukakan bahwa dirinya pergi ke rumah ibadah non-muslim hingga ke sesama muslim yang berbeda aliran dengannya.

Tidak secara langsung syiarkan Islam, dirinya hanya mencoba membuka obrolan tentang ajaran agama Islam yang damai.

“Jadi saya masuk ke rumah-rumah ibadah non-muslim juga ke sesama muslim yang berbeda aliran dengan saya juga,

Baca Juga: Kronologi Dinda Shafay Dilecehkan Barista Kopi Kenangan: dari Dobrak Pintu hingga Dikira Bawa Preman

saya sering ngobrolin tentang agama yang damai, jadi saya secara syiar Islam langsung, enggak,” ujar santri asal Malang itu.

Lebih lanjut tentang ajaran Islam yang diceritakannya, Hakam Mabruri mengungkapkan bahwa agama Islam bukanlah agama yang harus saling membunuh seperti yang selama ini banyak dilihat banyak orang.

Cuman saya menceritakan tentang Islam, ajaran Islam yang damai, Islam tidak mengajarkan kita untuk tidak harus membunuh,

Baca Juga: Kisah Pilu Komedian Nunung saat Masih Kecil, Nyanyi Dibayar Rp25 hingga Makan Nasi Kering

semua kaum kalau ada peperangan, kita ada aturan yang baku juga di Al-Quran yang diterangkan bagaimana cara kita berperang, dan saya pikir orang-orang non-muslim tidak membaca kitab suci, tapi membaca perilaku kita yang dibaca,” ujar santri asal Malang itu.

Tidak melulu membahas sesuatu hal yang serius, Hakam, santri asal Malang itu pun juga menceritakan sesuatu hal yang menurutnya lucu.

Sebab, menurut santri asal Malang, syiar Islam tidak harus dengan cara memaksakan orang lain untuk memiliki satu keyakinan dengannya, tetapi dengan cara menceritakan sesuatu hal yang membuat hati mereka tertarik akan sesuatu yang baik di dalamnya.

Baca Juga: Denny Darko Sarankan Amanda Manopo Tak Dekati Pria Lain Sebelum Billy Dapat Pacar Baru

Oleh sebab itu, dengan berbekal niat itulah, santri asal Malang ini nekat bepergian ke Afrika bersepeda setahun lamanya.

“Makannya saya harus datang ke mereka sambil ngobrol tentang sesuatu yang lucu-lucu juga misalnya dengan cerita perilaku-perilaku radikal yang saya pikir itu konyol,

men-syiarkan Islam itu tidak seperti itu, kita harus menarik dari hati mereka, bukan memaksa mereka sekeyakinan dengan kita. Akhirnya berangkat itu (ke Afrika untuk syiarkan Islam),” ujar Hakam Mubrari.

Baca Juga: Selebgram Dinda Shafay Dilecehkan Barista, Manajemen Kopi Kenangan Lakukan Ini

Bahkan, Hakam Mubrari mengaku bahwa dirinya meninggalkan istri dan anaknya yang saat itu berumur satu setengah tahun untuk memantapkan niat baiknya itu.

“Ini foto terakhir ketemu istri, anak saya masih kecil 1 tahun setengah lah, sekarang 3 tahun, belum ketemu lagi,” ujar Hakam.

Meski setahun lebih tidak bertemu, Hakam menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah tidak berkomunikasi setiap harinya via telfon dan video call.

Baca Juga: Singgung Perubahan Iklim, Paus Fransiskus Sebut Manusia akan Berhadapan dengan 'Air Bah' Zaman Nabi Nuh

“Cuman sekarang sudah pinter telfon sendiri, tapi video call hampir setiap hari, dia tahu bapaknya di mana gitu. Jadi kalau ditanya tetangga-tetangga itu, ‘di mana bapakmu?’, ‘bapak saya kerja di luar negeri’, nyatanya sepedaan,” ujar santri asal Malang itu. ***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler