PR PANGANDARAN - Baru-baru ini, influencer sekaligus dokter, Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tirta meminta bandara Indonesia agar ditutup.
dr. Tirta meminta agar pemerintah Indonwisa melarang kedatangan dari luar negeri, termasuk yang datang lewat bandara karena kondisi Covid-19 kini.
Selain itu, dr. Tirta yang meinta bandara Indonesia ditutup ini demi penghambatan laju penyebaran Covid-19.
Pengusaha ini pun mengatakan bahwa seharusnya pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan setengah-setengah.
Ia meminta bandara ditutup ini saat dirinya merespon terkait kebijakan baru untuk pemerintah yang memperpanjang masa karantina kedatangan dari luar negeri.
Pemerintah mengatakan bahwa mereka memperpanjang wajib karantina yang tadinya 5 hari menjadi 8 hari.
Kebijakan ini rupanya dinilai tamggung oleh dr. Tirta yang menganggap bahwa hal ini kurang efektif.
Kebijakan ini sendiri diberlakukan karena Indonesia, terutama Jawa dan Bali sedang menjalani pengetatan protokol kesehatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca Juga: Sebut Bully adalah Rezeki, Ini Alasan Nassar Saat Beberkan Pengalaman Masa Kecilnya
Pemerintah akan membiayai WNI selama wajib karantina, sedangkan WNA harus membiayai masa karantina mereka.
Meski demikian, dengan merebaknya mutasi Covid-19 di Indonesia seperti varian Delta, dr. Tirta meminta agar kebijakan membuka pintu dari luar negeri dipertimbangkan.
"Tanggung. Larang aja buat masuk. Jangan setengah2," ujarnya sebagaimna PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari akun Twitter @tirta_hudhi yang diunggah Senin, 5 Juli 2021.
Ia pun menyoroti mengenai bandara yang akan mengalami kerugian apabila bandara ditutup.
Baca Juga: Jadi Host Kompetisi Dance di Mnet, Kang Daniel: Ini Kehormatan Besar
dr. Tirta mengatakan bahwa bisnis yang hancur bukan hanya bandar, melainkan semua sektor.
"yang hancur ekonomine (ekonominya) bukan bandara doank. Semua ancur," ujarnya.
dr. Tirta tentu saja bukan berharap agar bandara bangkrut atau hancur karena kebijakan ini.
Ia justru mengharapkan penutupan bandara ini karena pemerintah belum bisa menanggulangi mutasi Covid-19, terutama varian Delta yang sudah menyebar di dalam negeri.
Secara tak langsung, ia berharap agar beban pemerintah, nakes, atau masyarakat berkurang karena tak ada mutasi Covid-19 yang baru masuk.
"Gagara apa? Ya kerna belum urusin mutasi dalam negeroi. Ketambahan orang dari luar negeri," ujarnya.
Di akhir cuitannya, dr. Tirta bahkan menandai akun resmi Kementrian Perhubungan RI agar permintaannya bisa dipertimbangkan.***