Profesor Nidom: Vaksin Nusantara Bisa Kendalikan Mutasi Virus Corona

26 Agustus 2021, 16:15 WIB
Prof Nidom baru-baru ini mengklaim bahwa Vaksin Nusantara bisa efektif melawan varian Delta hingga kendalikan mutasi Covid-19. //YouTube/ Siti Fadilah

PR PANGANDARAN - Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga Prof Chairul Anwar Nidom atau dikenal Prof Nidom mengklaim bahwa Vaksin Nusantara dapat kendalikan mutasi Covid-19 di Indonesia.

Diklaim Prof Nidom bisa kendalikan mutasi Covid-19, Vaksin Nusantara dibuat berdasarkan ide mantan Menkes Terawan Agus Putranto.

Prof Nidom mengatakan bahwa formula dari Vaksin Nusantara dapat melawan varian Delta hingga diklaim dapat juga kendalikan mutasi Covid-19.

“Kalau hanya mengandalkan vaksin konvensional, sejauh ini belum ada formulasi baru yang mampu mengatasi varian delta. Sedangkan untuk vaksin Nusantara, kami menemukan formulasi vaksin baru untuk melawan varian delta,” kata Nidom dikutip PikiranRakyat-Pangandaaran.com dari Antara News pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Takut Kesetiaan Vicky Prasetyo Luntur Usai Keguguran Calon Anak Pertama Mereka

Melalui penelitian yang diprakarsai Nidom dan timnya, Vaksin Nusantara disebut memiliki kemampuan untuk mengatasi keganasan mutasi varian Delta.

"Dengan demikian (vaksin) mempercepat proses pengendalian virus,"ucapnya.

Nidom mengatakan bahwa vaksin Nusantara sedang menjalani uji klinis fase 3 dan mampu meminimalisir risiko mutasi pada varian baru virus Covid-19.

Prof Nidom memprediksi varian baru Covid-19 akan terus bermutasi dan menjadi lebih parah penyebarannya bila tidak dikendalikan.

“Oleh karena itu, jika kita benar-benar serius mengendalikan pandemi ini, sebaiknya vaksin Nusantara ini digunakan bersama-sama atau terpisah dari penggunaan vaksin konvensional untuk mengendalikan mutasi virus,” ujarnya.

Baca Juga: Berbeda dengan Juliari Batubara, Terpidana Kasus Jiwasraya Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Dilihat dari pengamatan uji kilinis fase 1 dan 2, Nidom melihat bahwa uji klinis memakai vaksin diklaim tidak menimbulkan masalah. relawan yang diuji pun tidak mengalami gejaka apa pun setelah disuntikan vaksin.

"Perbedaannya adalah penggunaan vaksin Nusantara yang tidak memicu inflamasi (atau post-immunization co-occurrence), karena vaksin menggunakan sel dendritik, sedangkan vaksin konvensional bisa memicu inflamasi," ucapnya.

Nidom melihat bahwa virus inaktif dan vaksin yang mempunyai basis mRNA saat ini lebih banyak digunakan oleh pembuat vaksin Covid-19 memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan vaksin Nusantara yang menggunakan basis sel dendritik.

"Peradangan bisa menyebar, sedangkan sel dendritik tidak menyebabkan peradangan. Mereka juga bisa mengurangi peradangan pada orang dengan penyakit penyerta," ujarnya.

Baca Juga: Profil Sheriff Tiraspol, Klub Moldova yang Cetak Sejarah Lolos Liga Champions 2021-2022

Para relawan seperti Mantan Menkes Siti Fadillah dan mantan Menteri BUMN Dahlan iskan menunjukkan bahwa vaksin Nusantara aman bagi orang yang memiliki komorbid.

“Risiko penyakit yang bisa dialami oleh penderita penyakit penyerta justru berkurang,” pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler