Negara Maju akan Lebih Dulu Pesan Vaksin, Jusuf Kalla: RI Kembali Normal Covid-19 Setelah 3 Tahun

31 Mei 2020, 12:45 WIB
JUSUF Kalla.* /instagram/@jusufkalla

PIKIRAN RAKYAT - Skenario New Normal Indonesia tengah gencar digaungkan pemerintan guna memperbaiki kestabilan ekonomi yang sempat anjlok akibat imbas Covid-19.

Meski menuai pro dan kontra, namun wacana ini merupakan langkah paling efektif menurut para ahli untuk hidup berdampingan bersama Covid-19.

Berkenaan dengan hal ini, tokoh negara kelahiran Watampone, Bone Sulawesi Selata, Jusuf Kalla, memperkirakan pelaksanaan kebijakan baru atau new normal di Indonesia akan berlangsung tiga tahun.

Baca Juga: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir, Tiongkok Dikabarkan Siap Kirim 250 Juta Tentara ke RI, Cek Faktanya

"Berapa lama? Itu minimum tiga tahun," kata dia saat diskusi virtual yang diselenggarakan Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju dengan tema The New Normal Indonesia yang dipantau di Jakarta, Sabtu, 30 Mei 2020.

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 itu juga mengungkap, bahwa setelah vaksin Covid-19 ditemukan, misal pada Februari 2020.

Maka tahapan selanjutnya adalah produksi vaksin secara massal.

Baca Juga: Eksekusi Keji Seorang Pemuda Palestina yang Cacat, Polisi Israel Mengaku Ternyata Salah Sangka

Mengingat jumlah penduduk dunia sekitar tujuh miliar, maka lima miliar diantaranya harus diberi vaksin secara merata.

Termasuk Indonesia, tercatat 270 juta jiwa penduduk Indonesia per tahun 2020. Maka sebanyak 250 juta orang harus diberi vaksin secara merata.

"Artinya setelah ditemukan, uji klinis kemudian bikin pabriknya minimal butuh waktu lima bulanan," kata JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.

Baca Juga: Serbu Potongan Harga Tabung Gas hingga 18 Juni 2020 dari Pertamina, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Lebih lanjut Jusuf Kalla juga mengatakan, setelah berhasil diproduksi secara massal, maka negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan sebagainya akan memesan duluan.

Indonesia sendiri, kata dia, diperkirakan baru bisa mendapat vaksin tersebut akhir tahun 2021 atau kisaran Agustus atau September.

Langkah selanjutnya ialah memikirkan pemberian vaksin secara massal dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa dan tersebar di lima pulau besar.

Baca Juga: Serang Petugas Kesehatan, Gerombolan Monyet Kunyah dan Bawa Kabur Sampel Darah Pasien Covid-19

Misal rumah sakit hanya bisa memberikan vaksin 100 ribu per hari artinya membutuhkan waktu 2.500 hari.

Kalau bisa, akan diupayakan satu juta vaksin dalam satu hari maka butuh waktu sekitar satu tahun.

"Mudah-mudahan bisa sejuta per hari tapi itu bukan pekerjaan gampang," ujarnya.

 Baca Juga: Catat! Larangan Arus Mudik dan Balik Warga Indonesia Diperpanjang hingga 7 Juni 2020

Oleh karena itu ia terus mengingatkan masyarakat selalu menyiapkan berbagai kebutuhan kesehatan di antaranya masker untuk jangka panjang sampai kehidupan kembali normal.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler