Tercatat Januari Hingga Agustus 2020, Indonesia Alami 1.927 Bencana Alam Dengan Rincian Berikut ini

1 September 2020, 08:05 WIB
Logo Badan Penanggulangan Bencana Daerah./bpbdjateng.com /

PR PANGANDARAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.927 kejadian bencana alam terjadi di Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2020.

Kemudian diketahui dari jumlah tersebut, 99 persen merupakan bencana hidrometerologi atau bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca.

Bencana yang disebabkan faktor cuaca tersebut misalnya banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Surat Penangkapana Diterbitkan Terkait Ledakan Dahsyat Beirut Libanon

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan bencana banjir mendominasi bencana alam yang terjadi hingga Agustus 2020.

"Kami mencatat ada beberapa kejadian, banjir yang paling banyak adalah 726," kata Raditya dalam konferensi pers virtual, Senin (31 Agustus 2020).

Diketahui, bencana banjir tersebut telah mengakibatkan kerugian pada sektor perumahan rumah hingga ratusan ribu unit,

Baca Juga: Mengenal Keutamaan Puasa Sunah Ayyamul Bidh 13-15 Muharram 1442 Hijriah, 'Puasa Sepanjang Tahun'

Dengan rincian rusak berat 4.581 unit, rusak sedang 2.784, rusak ringan 9.833 dan terendam 540.739.

Sedangkan infrastuktur fasilitas umum, kerusakan fasilitas pendidikan 496 unit, peribadatan 581, kesehatan 112, perkantoran 109 dan jembatan 299.

Kemudian bencana alam berikutnya adalah puting beliung sebanyak 521, tanah longsor 367, kebakaran hutan dan lahan 256, gelombang pasang dan abrasi 24, kekeringan 16, gempa bumi 12 dan erupsi gunung api 5.

Baca Juga: Akui Semua Perbuatannya, Vanessa Angel Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara dan Terbukti Hal ini

Raditya mengatakan, bencana alam pada periode Juli hingga Agustus 2020 kali ini menurun dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

"Januari-Agustus tahun lalu sampai sekarang, ya, ada penurunan 27 persen untuk kejadian bencana," ungkapnya.

Tak hanya itu, penurunan juga terjadi pada dampak dari bencana itu sendiri. Raditya menjelaskan, penurunan itu terlihat dari angka korban meninggal dunia dan hilang yang turun 43 persen, kemudian korban luka turun 74 persen dan mereka yang menderita dan mengungsi turun 25 persen, serta kerusakan pada rumah guru 22 persen.

Baca Juga: Otak Pencurian Modul BTS Ternyata Mantan Pegawai Telkom, Polisi: 16 Tahun Berkarier Disana

Ia mengatakan, kemungkinan penurunan ini terjadi lantaran masyarakat telah memahami potensi bencana yang ada di sekitarnya.

"Kemampuan masyarakat sudah mulai meningkat dan mungkin juga adanya dukungan dari infrastruktur, tata ruang, termasuk bagaimana lingkungan lebih baik," tuturnya.

Berdasarkan catatan BNPB, lima provinsi yang paling banyak terjadi bencana alam adalah terjadi di Jawa Tengah yakni sebanyak 353, Jawa Barat 335, Jawa Timur 262.

Baca Juga: Anya Geraldine Sebut Rizky Febian tak Akan Kuat Jadi Pacarnya: Dia Tuh Cemen, Sok Bandel

Kemudian 211 bencana alam terjadi di Aceh dan 101 di Sulawesi Selatan.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler