Update Banjir Bandang Sukabumi: 2 Orang yang Tewas Terseret Air Kini Ditemukan

22 September 2020, 18:28 WIB
Hanyut Terbawa Aliran, Dua Korban Banjir Bandang Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia /

PR PANGANDARAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan perkembangan pada Selasa 22 September 2020, pukul 10.00 WIB, dua warga ditemukan meninggal dunia akibat banjir bandang. Satu warga lainnya masih dalam proses pencarian tim gabungan. 

Banjir bandang ini dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan debit air di Sungai Cipeuncit meluap.

BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pendataan untuk sejumlah warga yang terdampak akibat banjir bandang.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ramuan Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis dan Garam Ampuh Sembuhkan Covid-19?

“Data sementara menyebutkan, ada 299 kepala keluarga (KK) yang terdampak, 210 jiwa mengungsi dan 20 orang luka-luka. Mereka yang mengalami luka-luka sudah dirujuk ke rumah sakit,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati yang dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman BNPB.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat ada tiga wilayah yang terdampak akibat banjir bandang di Kabupaten Sukabumi ini yaitu di Kecamatan Cicurug, Parung Kuda dan Cidahu.

Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug antara lain Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek), dan Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol).

Baca Juga: Jokowi Minta Penyelesaian Pelabuhan Patimban Dipercepat Meski Covid-19 Masih Melanda RI, Kenapa?

Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda berada di Desa Kompa (Kampung Bantar) dan Desa Langensari (Kampung Bojong Astana).

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih melakukan monitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak di Kabupaten Sukabumi.

BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami telah meninjau lokasi kejadian banjir bandang dan melihat dampak bencana yang ditimbulkan. Genangan akibat banjir bandang tersebut terpantau sudah surut. 

Baca Juga: Jangan Gegabah! Simak 6 Tips Cegah 'Serangan' Covid-19 di Transportasi Umum, Nomor 5 Paling Efektif

Diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, melaporkan satu unit rumah warga hanyut akibat banjir bandang. Banjir tersebut terjadi pada hari Senin 21 September 2020, sekitar pukul 17.10 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan, berdasarkan pantauan dari BPBD Kabupaten Sukabumi, satu unit rumah dan mobil hanyut akibat banjir tersebut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BPBD

Tags

Terkini

Terpopuler