Jadi Korban G30S PKI, Putra ke-3 MT Haryono Berbagi Cerita Duka Mendalam Saat Orang Tuanya Dibunuh

30 September 2020, 20:44 WIB
7 Pahlawan Revolusi Dibunuh Akibat Insiden G30S PKI. /RRI/

PR PANGANDARAN – Salah satu film sejarah yang penting diketahui generasi penerus bangsa Indonesia adalah film G30S/PKI.

Film ini menceritakan perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia yang dibunuh dengan kejam dan biadab, yang juga menyisakan luka mendalam akan kematian para pahlawan.

Walaupun, hingga saat ini tidak sedikit orang masih mempertanyakan apakah fiktif atau fakta alur cerita yang terkandung di dalam film G30S/PKI tersebut. Namun yang jelas, penting bagi bangsa untuk tidak lupa perjuangan para pahlawan.

 Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Dilansir RRI, Rianto Nurhadi, yang merupakan putra ke-3 Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo (MT) Haryono, membagikan cerita orang tuanya yang dibunuh kejam dalam G30/PKI.

Rianto Nurhadi mengatakan bahwa pada tanggal 1 Oktober 1965 pukul 04.30 WIB menjadi hari yang tidak terlupakan sekaligus menyakitkan bagi keluarganya.

Riri sapaan akrabnya, dia mengatakan dirinya masih mengingat dengan jelas kejadian G30S/PKI yang menimpa orang tuanya tersebut.

Baca Juga: Cerita Keluarganya Diculik Gerombolan PKI, Ridwan Kamil: Luka Ini Begitu Dalam, Never Leave History

Riri menuturkan dalam dialog kepada PRO-3 RRI, bahwa pada saat itu ada teriakan prajurit Tjakrabirawa dari luar rumahnya di Jalan Prambanan Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat.

"Jenderal, keluar Jenderal, ada perintah dari Istana," ujarnya.

“Ibu kami memberitahukan dan membangunkan ayah, setelah itu ayah bilang besok saja,” lanjut Riri.

Baca Juga: Aksi Vandalisme Musala Hebohkan Publik, Pengamat Media: Jangan Disalahgunakan, Itu Pemicu Provokasi

Riri menceritakan, bahwa dirinya yang saat itu masih berusia 9 tahun mengungkapkan, sang Ibu Mariatni langsung mengunci pintu kamar.

Sementara sang ayah Haryono terbangun dan memerintahkan sang ibu untuk pindah ke kamar pojok yang berada di depan, dan membawa anak-anaknya.

"Pada saat itu ayah bilang, mungkin ini sudah waktunya saya pergi. Lalu kemudian, ayah menyuruh ibu saya untuk melindungi anak-anak dengan pindah ke kamar lainnya, kamar yang paling pojok," katanya.

Baca Juga: Santer Isu PHK Sepihak hingga Viral Hashtag ‘JanganBeliEskrimAice’, Manager Legal AFI Angkat Bicara

Riri mengungkapkan, tak lama dari itu, para prajurit Tjakrabirawa merangsek masuk pintu depan seraya membrondong dengan tembakan, hingga membuat pintu hancur.

Kemudian, beberapa prajurit Tjakrabirawa masuk ke dalam kamar utama. Namun, MT Haryono berusaha menghalau dua prajurit Tjakrabirawa masuk ke dalam kamar utama.

"Jadi ayah saya menghadapi sendiri, dari situ lah pintu kamarnya ditembakin. Saat ayah saya rebut senjata itu dia ditembak dari belakang, nah disitulah kemudian ayah saya gugur," ungkapnya. ***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler