PR PANGANDARAN - Partai Demokrat turut mengomentari pernyataan kontroversial Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, soal sumbangsih generasi milenial.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan mengatakan, seharusnya sebagai pemimpin wajib mendengarkan aspirasi yang disampaikan rakyatnya, termasuk kaum milenial.
"Pemimpin & penguasa harus mau mendengar kritik rakyatnya termasuk dari kaum muda serta membimbing mereka menjadi generasi unggul," cuit Ossy dalam akun Twitter resmi miliknya, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.
Baca Juga: Tim Narasi TV Bongkar Pelaku Pembakaran Halte TransJakarta, Dewi Tanjung: Aneh Kalau Najwa Bisa Tahu
Ossy kemudian membandingkan pernyataan Megawati yang kontroversial pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.
Di masa kepemimpinannya, SBY pernah menghadapi demo dari kaum milenial. Namun, SBY tidak pernah menyalahkan generasi muda dan mempertanyakan prestasi mereka.
“Walau kerap didemo oleh generasi muda di era pemerintahannya, Bpk @SBYudhoyono tak mudah menyalahkan generasi muda dan malah mempertanyakan prestasi mereka,” cuitnya.
Baca Juga: Teume Sambut Antusias! TREASURE Dikonfirmasi Rilis Full Album dan Treasure Map Season 2 Januari 2021
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan yang dianggap sebagian orang dinilai kontroversi.
Megawati awalnya menceritakan pembicaraannya dengan Presiden Jokowi soal generasi milenial.
Ia kemudian mempertanyakan soal kontribusi generasi milenial terhadap kemajuan bangsa, terutama setelah gejolak demo menolak Omnibus Law.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Bansos Rp2,4 Juta Bakal Diberikan untuk Pelaku UMKM pada Hari UKM? Ini Faktanya
"Anak muda kita ini, aduh. Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang tahu teknologi tanpa harus bertatap muka langsung? Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini, masa hanya demo saja," ujar Megawati, Rabu, 28 Oktober 2020.
Megawati menyadari, pernyataannya ini bakal mendapatkan kritik dari publik. Namun, ia mengaku, tak peduli jika di-bully karena mempertanyakan peran milenial.
"Nanti saya di-bully, saya enggak peduli," jelasnya.***