Injak Foto Wajah Macron, Ormas Surabaya Kecam Penghinaan Islam di Prancis dan Nyatakan 7 Tuntutan

2 November 2020, 18:00 WIB
Demo di Konsulat Prancis di Surabaya. (rri.co.id) /

PR PANGANDARAN - Gabungan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dari seluruh Kota Surabaya melakukan aksi protes di depan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Prancis, di Jalan Mawar, Surabaya pada Senin siang tadi, 2 November 2020.

Peserta aksi tersebut mengecam pernyataan yang dianggapnya telah menghina Islam oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Bentuk kecaman itu mereka jabarkan ke dalam tujuh poin tuntutan. Salah satu di antaranya adalah seruan gerakan agar masyarakat Indonesia melakukan boikot terhadap seluruh produk yang berasal dari negara Prancis sebagai bentuk protes.

Baca Juga: Login www.prakerja.go.id untuk Mendaftar Gelombang 11, Ikuti 6 Langkah di Bawah Ini agar Tak Gagal

"Poin berikutnya, mendukung sikap Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini adalah Presiden Joko Widodo dengan memberikan teguran dan peringatan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron agar menarik tindakan dan atau ucapan yang menghina Nabi Muhammad, serta menuntut Presiden Macron menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam di seluruh dunia," tutur Koordinator Aksi, Bela Devi Kurniawan, seperti dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman RRI pada Senin, 2 November 2020.

Poin ketiga, Devi melanjutkan, peserta aksi mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk sementara waktu agar memutuskan hubungan diplomatik dengan menarik Duta Besar Republik Indonesia di Prancis. 

Tindakan tersebut dinilai perlu hingga Presiden Prancis, Emmanuel Macron bersedia untuk menyampaikan permohonan maaf serta menarik tindakan dan atau ucapannya beberapa waktu lalu yang telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Positif Covid-19 Sejak April, Kondisi Pangeran William Dirahasiakan dari Media, Apa yang Terjadi?  

"Poin keempat, mendesak kepada Mahkamah Uni Eropa untuk memberikan peringatan dan sanksi tegas kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron," lanjut Devi.

Pada poin kelima, peserta aksi mendukung sikap negara bersama-sama dengan Organisasi Konperensi Islam (OKI) yang telah memperingatkan dan menyerukan warganya agar memboikot seluruh produk yang berasal dari Prancis.

"Poin keenam, umat Islam merupakan umat yang sangat mencintai perdamaian dan persaudaraan. Akan tetapi jika terdapat pihak yang melukai umat Islam dengan melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad, maka kami akan menutut dengan cara yang bijak dan beradab," kata Devi.

Baca Juga: Bongkar Misteri Kepercayaan Member BTS dari Motto Hidup, RM Mengaku Atheis hingga V Diduga Kristiani

Terakhir, poin ketujuh, peserta aksi mengimbau kepada seluruh pihak supaya kejadian serupa, yaitu penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW tidak sampai terulang lagi di waktu-waktu mendatang.

"Kita sebagai manusia sudah seharusnya saling menghargai dan tidak memantik kebencian. Terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19, dunia membutuhkan persatuan dan Kerjasama bukan permusuhan dan kebencian," ujarnya.

Aksi yang diikuti oleh ratusan massa tersebut dimeriahkan dengan  pemampangan poster dan spanduk. Selain itu, mereka juga melakukan aksi injak foto wajah sang Presiden Prancis, Emmanuel Macron.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler