PR PANGANDARAN - Penasihat Fraksi Gerindra di DPRD DKI, Mohamad Taufik, membela Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang mendapat kritikan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati menmbuat pernyataan bahwa DKI Jakarta 'amburadul'.
Menurut Taufik, tata kelola Pemprov DKI dalam mengelola Jakarta sejauh ini bagus, dibuktikan dengan penghargaan yang telah didapatkan.
Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Orang yang Makan Kangkung Berisi Lintah Bisa Meninggal, Simak Faktanya
"Saya belum baca utuh statement-nya (Mega). Tapi, saya kira begini, dalam waktu yang hampir bersamaan, DKI Jakarta mendapatkan penghargaan," kata Taufik dalam keterangannya, Rabu, 11 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.
Penghargaan terbaru yang didapat Jakarta adalah adalah Sustainable Award (STA) 2021. Sebuah penghargaan internasional tahunan, terkait perbaikan mobilitas kota dan inovasi sistem transportasi di suatu negara.
Penghargaan STA, diberikan kepada kota-kota di dunia yang menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi di bidang transportasi perkotaan berkelanjutan, selama 2 tahun ke belakang ini.
Baca Juga: Buku Anti-Trump Laris Manis, Donald Trump Bisa Menyepakati Buku Kepresidenan hingga Rp1,4 Triliun
Menurut Taufik, penghargaan yang diterima Jakarta menjadi bukti kinerja Pemprov DKI yang dihargai di dunia internasional.
"Kan banyak penghargaan berbagai jenis, itu aja. Orang memberikan penghargaan berdasarkan pertimbangan dan penilaian," kata Taufik.
Sebelumnya, Megawati menyebut Jakarta sebagai kota yang amburadul. Hal tersebut isa sampaikan saat mengisi acara 'Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial'.
Baca Juga: Terima Bintang Mahaputera, Khofifah Indar Parawansa Persembahkan Penghargaan untuk Warga Jatim
"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega, Selasa, 10 November 2020.
"Siapakah yang buat hal ini, tentunya para akademisi, insinyur, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya," imbuhnya.***