Network
PR PANGANDARAN – Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan kebijakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait larangan ekspor lobster adalah keliru.
“Maaf ya, menurut saya Menteri lama (Susi Pudjiastuti) sangat-sangat keliru. Masa kami dilarang ekspor? Dilarang budidaya lobster?” ucap Hashim yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari ANTARA.
“Menurut saya dan juga banyak orang merasa Indonesia berpotensi menjadi adikuasa produk-produk kelautan. Kita harusnya yang besar, bukan vietnam. Maka kebijakan Menteri lama sangat keliru. Susi keliru menurut saya,” lanjutnya saat konferensi pers di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.
Baca Juga: Dianggap Tak Senonoh, Model Seksi Ini Ditangkap Usai Lakukan Pemotretan Vulgar di Piramida Mesir
Mendengar namanya disinggung, Susi Pudjiastuti membuka suara melalui akun Twitter miliknya.
“Selamat pagi lagi! Saya tidak keliru pagi ini saya cek laut masih biru. Lihat video ini,” cuitnya pada 5 Desember 2020.
Video berdurasi satu menit 26 detik itu memperlihatkan dirinya yang sedang berada di tengah laut.
Baca Juga: Disebut Belum Move On dari Aisyah Aqilah, Athalla Naufal Hanya Sebatas Teman dengan Anselma Putri
“Pagi matahari cerah sekali, sayang tadi pagi saya cuma dengar keliru, Susi keliru, Susi keliru. Hah! Susi keliru apanya?” ucapnya dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun @susipudjiastuti.
“Sekarang saya ada di pantai kok. Lagi paddling kok, keliru apanya bo? Di siang hari begini ngomong Susi keliru,” tambahnya.
Susi kembali membahas pada masa jabatannya di mana saat mengesahkan kebijakan pelarangan ekspor lobster tersebut tak banyak pihak yang protes.
Baca Juga: Cek Fakta: Susi Pudjiastuti Menari Gembira saat Mendengar Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Benarkah?
“Dulu waktu saya masih menjabat, saya sudah bilang siapa yang berkeberatan dengan kebijakan saya bisa PTUN-kan saya. Saya waktu itu karena pejabat negara punya pengacara yaitu bapak Jaksa Agung tapi tidak ada yang PTUN-kan,” ujarnya.
Namun, dia mengoreksi jika waktu itu ada salah satu perusahaan yang menuntutnya sebesar Rp1 triliun tapi gagal oleh keputusan Jaksa Agung.
“Nah sekarang saya Susi Pudjiastuti sedang paddling di tengah laut, apa urusannya yang keliru? Coba apa? Kan sudah diganti semua yang keliru, mestinya kan jadi benar Kalau keliru diganti masa keliru lagi, keliru diganti ya jadi benar,” pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi