Bersatunya Grab-Gojek Dinilai 'Sangat Merugikan', Driver Ancam Bakal Demonstrasi Besar-besaran

- 16 Desember 2020, 08:45 WIB
Ilustrasi merger Grab dan Gojek
Ilustrasi merger Grab dan Gojek /Mothership.SG

PR PANGANDARAN - Serikat pengemudi sepeda motor Indonesia untuk perusahaan ride-hailing dan perusahaan pengiriman makanan, Grab dan Gojek mengatakan mereka bakal memulai demonstrasi di seluruh daerah di Indonesia. 

Mereka khawatir rencana penggabungan atau merger antara kedua perusahaan itu dapat menghasilkan pekerjaan massal yang merugikan kalau berlanjut tanpa melibatkan mereka.

Salah seorang yang mengkhawatirkan hal itu ialah Igun Wicaksono, ketua Garda Nasional, serikat gabungan untuk lebih dari 100.000 pengemudi Grab dan Gojek.

Baca Juga: Sempat Masuk 40 Powerful Celebrities Versi Forbes, Taeyeon Comeback dengan What Do I Call You

“Kami khawatir merger akan mengakibatkan pemberhentian pengemudi,” kata Igun, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters pada Selasa, 15 Desember 2020.

Igun juga menyerukan supaya adanya keterlibatan pemerintah dan pengemudi dalam negosiasi tersebut. Jika tidak, maka demonstrasi besar-besaran akan mereka lakukan. 

“Jika kami diabaikan, maka pilihan terakhir kami adalah melakukan demonstrasi massal di seluruh Indonesia,” seru Igun.

Baca Juga: ‘Teladani Tradisi Nabi Muhammad’ Presiden UEA Serukan Seluruh Negeri Salat Istisqa Setiap Hari Jumat

Dua perusahaan rintisan paling progresif di Asia Tenggara, yang bersaing dalam layanan transportasi online, pembayaran digital, dan pengiriman makanan, sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk bergabung.

Poin utama yang mencuat dalam rencana penggabungan itu adalah soal seperti apa bentuk entitas bersama yang diciptakan keduanya di Indonesia, pasar terbesar mereka.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x