Tiongkok Beli Vaksin dari Jerman, Indonesia Pesan Sinovac, Jansen: Kita Salah Beli atau Gimana?

- 17 Desember 2020, 17:35 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Alexandra_Koch/

PR PANGANDARAN - Pemerintah Tiongkok yang dipimpin Xi Jinping diberitakan akan membeli vaksin dari Perusahaan Jerman BioNTech.
 
Perusahaan tersebut disebut-sebut dikembangkan bersama dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) Pfizer Inc.
 
Vaksin tersebut, dilansir Reuters, rencananya akan digunakan di Tiongkok daratan yang dipesan sebanyak 100 juta oleh Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd.
 
 
Sebagaimana diketahui, tampak sedikit ganjal terkait kabar tersebut.
 
Pasalnya, Tiongkok sendiri sebenarnya memiliki vaksin lokal, bahkan sudah dipesan Indonesia.
 
Negara Tirai Bambu itu juga dilaporkan sudah memberikan persetujuan darurat untuk  dua kandidat vaksin yakni milik Sinopharm dan Sinovac Biotech Ltd.
 
Vaksin Sinovac sudah didatangkan dari Tiongkok sebanyak 3 juta sosis dan rencananya akan segera disuntikkan ke tenaga kesehatan di garis terdepan.
 
 
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com, Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon bingung tak habis pikir.
 
Ia pun mempertanyakan keputusan pemerintah untuk tetap menggunakan vaksin buatan Sinovac.
 
“Aduh.. Kita salah beli vaksin atau gimana ini ya? Tolong dulu ahli-ahli vaksin bicaralah. Masak diantara penduduk ratusan juta gini tak ada yang ahli soal ini?” tanya Jansen di akun Twitternya kemarin Rabu, 16 Desember 2020.
 
 
“Takutku pak Xi Jinping disuntik Pfizer lagi bukan Sinovac produk anak bangsanya sendiri. Masak jadi kita yang disuntik Sinovac,” lanjut Politikus Partai Demokrat itu.
 
Tidak hanya itu, Jansen meminta pemerintah segera menjelaskan soal kemanjuran dari vaksin yang telah dibeli, terutama dari Sinovac.
 
“Pemerintah cc @KemenkesRI juga tolong jelaskan “kemanjuran” vaksin Sinovac ini. Hak publik mengetahuinya karena belinya pakai uang rakyat,” tulisnya.
 
 
Jansen berharap pemerintah tak asal mengeluarkan anggaran untuk pengadaan vaksin. Terlebih Presiden Joko Widodo telah menyatakan vaksin bakal digratiskan oleh pemerintah.
 
“Jangan sampai sia-sia, disuntikkan ke tubuh rakyat ternyata tak ampuh tangkal corona. Tetap saling menulari. Tujuan herd imunity jadi tidak tercapai,” kata dia.
 
Jansen mengatakan, dirinya memahami bagaimana sulitnya mencari vaksin karena semua negara di dunia juga tengah ramai-ramai memburunya untuk kebutuhan masing-masing.
 
 
"Tapi marilah kita cari yg terbaik utk kebutuhan rakyat kita dimana kita semua jg ada didalamnya. Jgn sampai kita pakai vaksin yg tingkat kemanjurannya kurang," pungkasnya.
 

***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x