Momen Pandemi Pakai Masker, Permintaan Operasi Plastik di Korea Selatan Meningkat

- 4 Januari 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi pelaksanaan operasi plastik.
Ilustrasi pelaksanaan operasi plastik. / unsplash.com/
PR PANGANDARAN - Ryu Han-na mahasiswi Korea Selatan berusia 20 tahun, mengoperasi hidungnya dengan alasan saat ini adalah kesempatan yang tepat untuk melakukan operasi secara diam-diam, sebelum orang-orang akan mulai melepas masker dikemudian hari.
 
Korea yang masih dalam proses vaksinasi, Ryu yang telah mengikuti kursus secara online di tahun 2020,  mengatakan kemampuan untuk memulihkan diri di rumah dan menggenakan masker saat berada ditempat umum adalah faktor penentu.
 
"Saya selalu ingin melakukan operasi hidung … saya pikir ini tepat dilakukan sebelum orang akan mulai melepas masker ketika vaksin mulai tersedia tahun 2021," katanya.
 
 
Prosedur operasi plastik yang akan dijalani merogoh kocek 4,4 juta won atau sekitar 58 juta jika dirupiahkan.
 
"Akan ada memar dan pembengkakan karena operasi, tetapi karena kita semua mengenakan masker saya pikir itu akan membantu," tambahnya.
 
Banyaknya orang yang berpikiran sama, menjadikan terjadi peningkatan permintaan operasi plastik di tahun 2020.
 
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Korea Times, Korea Selatan memang telah menjadi negara tujuan untuk menjalani operasi plastik. Industri bedah plasik diperkirakan bernilai sekitar 10,7 juta dolar AS, dan naik 9,2 % dibandingkan tahun lalu. Gangnam Unni memperkirakan akan terjadi kenaikan mencapai 11,8 juta As tahun ini.
 
 
Ahli bedah kosmetik menyatakan bahwa pasien tertarik pada area bagian wajah yang dapat ditutupi masker seperti hidung dan bibir.
 
Ahli bedah Shin Sang-Ho sebagai dokter Bedah Plastik Krimas di pusat distrik Gangnam, mengatakan banyak orang telah menghabiskan stimulasi darurat dari pemerintah di rumah sakit dan klinik, meningkat pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2020.
 
" ini terasa seperti menghabiskan uang untuk balas dendam. Saya merasa bahwa pelanggan mengekspesikan emosi mereka yang terpendam (terkait Corona) dengan mendapatkan prosedur kosmetik," kata shin.
 
 
Data pemerintah menunjukan bahwa dari 14,2 Triliun Won uang tunai pemerintah, 10,6% digunakan di rumah sakit dan farmasi, sedangkan segmen ketiga terbesar pada supermarket ataupun restoran.
 
Pandemi ini menyulitkan unutk promosi kepada klien asing, sehingga tahun ini berfokus pada lokal dan regional.***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Korea Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x