Sebut Kader PDIP Dikenal Korupsi Terus, Rocky Gerung: Nurdin Abdullah Sudah Niat Korupsi Dari Awal

- 28 Februari 2021, 22:31 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi terkait hilangnya nama Ihsan Yunus dalam dakwaan kasus korupsi bansos.
Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi terkait hilangnya nama Ihsan Yunus dalam dakwaan kasus korupsi bansos. /YouTube.com/Rocky Gerung Official

PR PANGANDARAN - Baru-baru ini pengamat politik Rocky Gerung mengomentari keterkaitan PDIP dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.

Diketahui, Nurdin Abdullah telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan proyek infrastruktur di Sulsel.

Rocky Gerung yakin bahwa Nurdin Abdullah saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulsel, secara sadar masuk ke PDIP yang disebutnya sebagai sarang koruptor.

"Dia betul-betul dengan sadar masuk ke sarang koruptor," tutur Rocky Gerung, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 28 Februari 2021.

Baca Juga: Iis Dahlia Singgung Masalah Gading Marten Putus dengan Karen Nijsen, Mantan Suami Gisel: Kok Dia Tahu?

Rocky Gerung menyebut Nurdin Abdullah berambisi untuk menjabat sebagai gubernur, dari awal pun sudah berniat untuk tamak.

"Harusnya kan ada semacam evaluasi, potensial gak nih partai untuk korupsi, tapi begitulah kalau ketamakan itu dari awal memang diniatkan," ucapnya.

Rocky Gerung menegaskan korupsi yang dilakukan oleh Nurdin Abdullah sudah diniatkan dari awal.

"Jadi sebetulnya korupsi ini diniatkan dari awal, seseorang ingin nyaleg jadi kepala daerah dan pasti dia akan cari partai yang betul-betul mudah untuk memperoleh tiket," ungkapnya.

Baca Juga: Akhirnya, Identitas Pemberi Ancaman Membunuh dan Sebut Amanda Manopo Tak Punya Otak Dikantongi

Rocky Gerung mengatakan, tiket menuju PDIP mahal, maka Nurdin Abdullah pun menghalalkan segala cara untuk mengembalikan uang yang dihabiskannya.

"Nah tiket menuju partai itu setara dengan jumlah uang yang tersedia, jadi dia tahu bahwa PDIP partai besar tapi konsekuensinya tiketnya mahal, akibatnya ya ini, dia mesti balikin lagi semua uang beli tiket itu dengan mengkhianati pesan publik ketika dia kampanye," ujarnya.

Walaupun Nurdin Abdullah diusung oleh PDIP, PKS, dan PAN ketika maju sebagai Gubernur Sulsel, Rocky Gerung menegaskan bahwa PKS dan PAN pada saat itu beroposisi terhadap Presiden Jokowi.

"Kita tahu bahwa PAN dan PKS pada pemilu-pemilu yang lalu beroposisi pada kekuasaan, saudara Nurdin pada waktu itu tentu butuh dukungan tiga partai besar, tetapi poin dia adalah ketika dia memilih, dia mesti pro oposisi atau pro-presiden Jokowi kan pada waktu itu," terangnya.

Baca Juga: Muncul Pengakuan dari Teman Satu SMK Nissa Sabyan, Bahas Selingkuh dengan Ayus: Dia Cewek Hits, Cowok pada...

Rocky Gerung menyimpulkan bahwa korupsi yang dilakukan kader PDIP sudah direncanakan dalam rapat partai.

"Kan terpaksa kita mesti berpikir begitu, dari sarangnya korupsi itu direncanakan," jelasnya.

Kasus korupsi yang dilakukan oleh kader PDIP dalam satu tahun ini, kata Rocky Gerung, semakin memperkuat stigma masyarakat terhadap partai tersebut.

"Bisa nanti PDIP datang ke publik dan mengatakan, itu adalah oknum individual, tetapi publik sekarang gak bisa untuk mengingat PDIP bukan sebagai partai koruptor, karena peristiwa-peristiwa yang dalam satu tahun ini terus menerus mengenai PDIP," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x