Pada pasal 7 memuat dana yang hendak dialokasikan untuk pembelian alutsista tersebut yang mencapai USD 124.995.000.000.
Bila dikonversi ke dalam rupiah dengan kurs 14.300 per dolar AS, dana yang hendak dialokasikan itu mencapai Rp 1.788 triliun.
Baca Juga: Denny Darko Ungkap Polemik Nagita Slavina Jadi Duta PON XX 2020: Ada Satu Tujuan Tertentu
Meski pemerintah menyebut kalau angka alokasi dana yang dibutuhkan itu masih bersifat rencana, namun publik sudah langsung heboh.
Tsamara Amany mempertanyakan peruntukan dana bernilai fantastis tersebut yang hanya direncanakan untuk bidang pertahanan.
"Untuk apa ini semua, Pak @prabowo?" kata Tsamara Amany, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Instagram pribadinya @tsamaradki pada Rabu, 9 Juni 2021.
Baca Juga: Viral di FYP TikTok, Anak Perempuan Ditelantarkan Orang Tua Asuhnya Lantaran Hadir Anak Kandung
Menurutnya, dana sebesar itu lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan rakyat yang bersifat primer. Misalnya subsidi bahan pokok dan peningkatan layanan kesehatan di masa pandemi.
"Rasanya uang triliunan itu lebih berguna untuk subsidi bahan pokok bagi rakyat tak mampu, bisnis skala kecil-menengah, peningkatan testing & vaksin Covid-19," ungkapnya.
Selain itu, hal yang makin memperkuat PSI untuk tegas tolak rencana belanja alutsista tersebut adalah proses penyusunannya yang dianggap tidak transparan.
Artikel Rekomendasi