Network
PR PANGANDARAN - Dokter kecantikan kulit dr. Richard Lee mengaku tidak sependapat dengan dr. Lois soal Covid-19 tidak ada.
Meski demikian, dr. Richard Lee juga tidak sependapat apabila dr. Lois harus ditangkap.
Banyak yang merasa tidak sependapat seperti dr. Richard Lee, dr. Tirta lantas memberikan penjelasan alasan dr. Lois harus ditangkap.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Instagram kedua dr. Richard Lee @dr.richardlee_official pada Senin, 12 Juli 2021, begini pendapatnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Adek Berjilbab Ungu dan Balasannya, Lagu Romantis yang Viral di Media Sosial
dr. Richard Lee mengaku tidak sependapat dengan dr. Lois soal Covid-19 itu tidak ada.
"Walaupun saya tidak sependapat dengan dr. Lois ya menurut saya ini sudah 2021, bukan 2020 di mana yang katanya Covid dulu itu katanya konspirasi, bisnis, Covid jualan vaksin, masukin chip, itu 2020 oke lah kalau ada yang ngomong kayak gitu," ujarnya.
Sementara rumah sakit penuh dan sudah banyak orang yang meninggal karena Covid-19 dari kalangan pejabat, artis hingga tetangga kanan-kiri.
Meski demikian, dr. Richard Lee tidak membenarkan apabila dr. Lois harus langsung ditangkap.
Baca Juga: Sempat Terpapar Covid-19, Donna Agnesia Ungkap Sedih: Apa yang Harus Kami Lakukan…
"Jadi saya benar-benar ya tidak sependapat dengan dr. Lois tapi saya juga tidak berpendapat bahwa dr. Lois harus ditangkap," lanjutnya.
"Menurut saya ini negara demokrasi bahwa semua orang itu bebas berpendapat. Menurut saya, itu sah sah saja, cukup diajak diskusi terbuka, dipaparkan fakta, tunjukkan jurnal, biar orang lain yang menilai sehingga masyarakat kita pun akan jadi lebih pintar, itu menurut saya," pungkasnya.
Sementara itu, dr. Tirta mengatakan bahwa dr. Lois sudah mulai membuat masalah sudah sejak Desember 2020 hingga dipantau IDI.
"Berarti kamu nggak mantengin media sosial dari bulan Desember, kemana aja ketika dr. Ning dan saya ndebat dia dari Desember. Dia pertama kali buat masalah dari Desember," ungkap dr. Tirta.
Dalam jangka waktu tersebut, pihak IDI dan dokter lainnya pun juga telah memberikan kesempatan hingga mengajak diskusi bersama, namun ditolak.
"Ngawur kamu, dia sudah dikasih kesempatan IDI buat ngomong, suratnya ada, jadi kamu jangan asal ngomong. IDI pun sudah mengunggah press release," lanjutnya.
"Ada buktinya dia nggak mau ketemu berkali-kali, sudah pernah saya update di Twitter hampir setengah tahun yang lalu," sambungnya.
Bahkan hingga tahap pelaporan, upaya diskusi pun sudah dilakukan meski ditolak hingga akhirnya harus dilakukan penjemputan karena juga terlalu banyak bukti penghinaan yang dilakukannya.
Sementara itu, dr, Tirta tidak sependapat apabila dr. Lois dianggap sebagai menyampaikan pendapat.
Menurutnya, dr. Lois sedang menyebarkan hoaks karena narasi yang disampaikannya dianggap data ilmiah yang keliru hingga banyak orang percaya.
Sebab, dr. Tirta tidak melarang untuk mengkritik atau memiliki pendapat yang berbeda, selama itu bukan hoaks.
"Saya heran, berbeda pendapat itu wajar tapi kalau hoaks itu nggak wajar.
"Ya kalau sampai membahayakan nyawa orang, dipenjara ya wajar bro karena menghalangi penanganan wabah.
"Hoaks harus dipenjara karena dia sudah menolak ajakan untuk diskusi, mediasi, presentasi, dan menghina. Menghinanya nggak sekali dua kali, dari Desember menghinanya parah, kalau nggak parah, nggak mungkin dijemput.
"Kamu itu buka matamu, kamu bilang hoaks nggak berbahaya, bahaya boss. Kamu bayangin ginjalmu itu maksimal 2 gram per hari terus Lois memaksa kita mengedukasi 1 gram per jam, mati bro, ginjalmu hancur," tuturnya.***
Artikel Rekomendasi