Jokowi Resmi Batalkan Vaksin Berbayar 'Setelah Mendapat Masukan dan Respons Masyarakat'

- 16 Juli 2021, 20:01 WIB
Kini Presiden Jokowi resmi membatalkan vaksin berbayar untuk Vaksin Gotong Royong, yang mana ini setelah dapat masukan dan respon masyarakat
Kini Presiden Jokowi resmi membatalkan vaksin berbayar untuk Vaksin Gotong Royong, yang mana ini setelah dapat masukan dan respon masyarakat /Instagram/@jokowi

PR PANGANDARAN - Kabar datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yag mengungkap nasib dari kebijakan vaksin berbayar.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan resmi membatalkan opsi Vaksin Gotong Royong atau berbayar bagi masyarakat pada Jumat, 16 Juli 2021.

Keputusan membatalkan Vaksin Gotong Royong ini berbayar karena Presiden Jokowi mendengar masukan dan respons dari masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma, semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Pramono Agung, seperti PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari Antara News.

Baca Juga: Lirik Lagu Terlukis Indah - Ziva Magnolya ft Rizky Febian (Trending YouTube Musik)

Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan vaksin berbayar ini mulai tanggal 12 Juli 2021.

Akan tetapi, kebijakan ini ditunda karena tingginya kritikan baik dari masyarakat hingga ahli emidemiologi.

Dr. Pandu Riono selaku epidemiolog dari Universitas Indonesia pun membuat petisi agar kebijakan ini dihapus.

Sebelumnya, vaksin berbayar ini dilaksanakan oleh BUMN, PT Kimia Farma dengan nama program vaksinasi gotong royong mandiri.

Baca Juga: Konten YouTube Deddy Corbuzier Dicuri dan Diunggah Ulang, Sampaikan Ini ke Pelaku: Wait and See!

Adapun vaksin berbayar ini pun memakai merek yang berbeda dengan vaksin gratis pemerintah.

Jika vaksin gratis terdiri atas Sinovac, Pfizer, Astrazeneca, dan Novavax, Vaksin berbayat menggunakan vaksin merek Sinopharm.

Karena kebijakan vaksin berbayar ini dihapus, semua vaksin menjadi gratis dengan penyaluran yang sama seperti sebelumnya.

"Sehingga semua vaksin tetap dengan mekanisme yang digratiskan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden sebelumnya," ujar Pramono.

Baca Juga: Derita Cegukan Selama Seminggu, Presiden Brasil Dilarikan ke RS dengan Kemungkinan Operasi Darurat

Sebelumnya, PT Kimia Farma akan menjadi pihak yang menyelenggarakan vaksinasi berbayar.

Harga vaksin ini pun ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharma adalah Rp879.140.

Angka tersenut diambil dari rincian pembelian vaksin sebesar Rp321.660 per dosis dengan ditambah tarif layanan sebesar Rp117.910 per dosis.

Baca Juga: Remaja 18 Tahun Asal Belanda akan Jadi Penumpang Termuda di New Shepard Milik Bezos Menuju Luar Angkasa

Untuk dua dosis vaksin, harga vaksin adalah sebesar Rp643 ribu, sedangkan untuk dua kali layanan vaksinasi tarif-nya Rp253.820.

Pramono pun menambahakan bahwa mekanisme untuk seluruh vaksin baik vaksin Gotong Royong maupun vaksinasi yang sekarang mekanisme sudah berjalan digratiskan oleh pemerintah.

Ia mengutip pernyataan Jokowi untuk mengidupkan sense of crisis di tengah PPKM Darurat ini

"Presiden telah menegaskan bahwa dalam PPKM Darurat ini tentunya 'sense of crisis' seluruh kementerian lembaga para pemimpin harus ada," ungkapnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah