PR PANGANDARAN - Seorang pemuda yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Korea Selatan, Kim Hyun Jin berharap mendapatkan klik pada peta online yang akan memberinya sisa vaksin Covid-19 yang terlewatkan oleh seseorang di Seoul.
Namun, setelah 10 hari berjuang dengan 'perang klik', Kim tidak mendapatkan apa-apa karena vaksin Covid-19 menjadi langka.
Di Korea Selatan, vaksin Covid-19 menjadi langka setelah dalam beberapa minggu ini Negeri Ginseng tersebut mengalami lonjakan kasus yang membuat rekor harian.
"Itu tidak pernah muncul tidak peduli seberapa gila Anda mengklik, dan saya marah dan putus asa, membuang-buang waktu saya," ungkapnya seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Kim adalah salah satu dari banyak pemuda Korea Selatan yang merasa dipilih secara tidak adil oleh pihak berwenang sebagai pendorong utama wabah Covid-19 terburuk yang pernah ada karena kegiatan sosial mereka, bahkan ketika pemerintah memprioritaskan distribusi vaksin kepada orang yang lebih tua dan lebih rentan.
"Saya tidak akan melakukan ini jika mereka memiliki cukup vaksin sejak awal dan kebangkitan infeksi tidak akan terjadi," kata Kim.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Minta Pemerintah Daerah Habiskan Sisa Stok 19 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Beberapa posting di Kopas, sebuah forum online untuk mahasiswa Universitas Korea, menuduh pemerintah gagal mengamankan lebih banyak vaksin dan mengkambinghitamkan kaum muda, mengumpulkan lusinan komentar yang mendukung.
Artikel Rekomendasi