PR PANGANDARAN - Kementerian Kesehatan Malaysia pada Kamis, 15 Juli 2021 mengatakan negara itu akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac, Tiongkok setelah pasokannya berakhir.
Keputusan itu diambil karena Malaysia memiliki jumlah vaksin Covid-19 lain yang cukup untuk program vaksinasi di negara itu.
Dorongan inokulasi Malaysia sebagian besar akan ditambatkan oleh vaksin mRNA Pfizer-BioNTech yang bergerak maju, menteri kesehatan Adham Baba mengatakan pada konferensi pers dengan pejabat tinggi kementerian lainnya.
Baca Juga: Lirik Lagu I Like You - Jang Beom June (OST Hospital Playlist 2) dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Negara Asia Tenggara itu telah mengamankan sekitar 45 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, cukup untuk mencakup 70 persen populasi, dibandingkan dengan 16 juta dosis suntikan Sinovac, kata para pejabat.
“Sekitar setengah dari 16 juta sudah didistribusikan, jadi sisanya akan digunakan untuk menutupi dosis kedua,” kata Adham, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Lebih lanjut, ia mengatakan bagia warga yang belum dibvaksin akan menerima vaksin Covid-19 Pfizer.
Baca Juga: Ini Syarat Mendapatkan Paket Obat Covid-19 dan Vitamin Gratis dari Pemerintah
Pemerintah sebelumnya mengatakan telah mengamankan 12 juta dosis Sinovac, sebagai bagian dari kesepakatan yang akan membuat perusahaan terkait negara Pharmaniaga melakukan proses pengisian dan penyelesaian vaksin untuk distribusi lokal.
Artikel Rekomendasi