Kebijakan PPKM Dinilai Berhasil Turunkan Jumlah Pasien Covid-19 di Semarang

- 30 Juli 2021, 13:24 WIB
Kantor Staf Presiden (KSP) menilai bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berhasil menurunkan jumlah pasien Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Kantor Staf Presiden (KSP) menilai bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berhasil menurunkan jumlah pasien Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). /ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden

PR PANGANDARAN - Kantor Staf Presiden (KSP) menilai bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berhasil menurunkan jumlah pasien Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Jumlah pasien Covid-19 di Semarang diketahui menurun, baik itu pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com melalui Antara News pada 30 Juli 2021, Abraham Wirotomo selaku Tenaga Ahli Utama KSP berharap agar kurva pandemi Covid-19 di Kota Semarang bisa terus menurun.

Baca Juga: Khawatir Terpapar Varian Delta, Wanita Hamil di Inggris Didesak untuk Disuntik Vaksin Covid-19

Selain itu, Abraham juga berharap agar aktivitas ekonomi di Kota Semarang bisa berjalan kembali secara bertahap.

“Hasil pemantauan lapangan kami di Semarang menunjukkan keberhasilan PPKM dalam menekan kasus Covid-19. Harapannya kurva pandemi bisa terus menurun, sehingga aktivitas ekonomi secara bertahap akan bisa berjalan kembali,” ujar Abraham.

Walaupun level PPKM di Kota Semarang telah diturunkan, masyarakat tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Baca Juga: Israel Tawarkan Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Lansia 60 Tahun ke Atas

Bagi pasien Covid-19 yang bergejala sedang, tetap datang ke rumah sakit karena ketersediaan tempat tidur yang masih memadai.

Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak ada pasien Covid-19 yang terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes).

“Bagi yang bergejala sedang, jangan ragu ke rumah sakit karena ketersediaan tempat tidur masih memadai. Ini menjaga agar tidak ada kejadian pasien yang terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan,” jelas Abraham.

Baca Juga: Lirik Lagu Next Episode - AKMU (With Choi Jung Hoon) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Abraham pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menimbun obat maupun oksigen medis agar bisa diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan.

“Lebih baik diberikan kepada yang membutuhkan, karena ikhtiar melawan Covid-19 adalah perjuangan bersama-sama seluruh elemen masyarakat,” ujar Abraham.

Nur Dian Rakhmawati selaku Kepala Puskesmas Pandanaran menyatakan bahwa penerapan PPKM telah menyebabkan tingkat mobilitas masyarakat berkurang.

Baca Juga: Atlet di Olimpiade Tokyo 2020 Diminta Tak Gigit Medali, Penyelenggara: Terbuat dari Bahan Daur Ulang

Namun, sebelum kebijakan PPKM diterapkan, terdapat sebanyak 300 pasien yang menjalani isoman oleh pihak puskemas.

Kemudian, setelah menerapkan PPKM, hanya terdapat sebanyak 60 pasien saja yang menjalani isoman.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x