Lebih lanjut, ia menjelaskan bantuan tersebut tidak diserahkan dalam bentuk uang, melainkan lewat obat-obatan, alat perlindungan diri, dan program mitigasi yang diberikan ke rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Terombang-ambing di Luat Selama 6 Minggu, Tubuh Dua Nelayan AS Berubah Drastis saat Terdampar
Adapun dari 104 dukungan bantuan itu, Uni Eropa, Jepang dan Bank Pembanguna Asia (ADB) jadi tiga pendonor utama.
"Tiga pemberi dukungan terbesar, Uni Eropa dengan nilai bantuan 21,3 juta dolar AS (sekitar Rp317,4 miliar) dalam bentuk obat-obatan dan alat proteksi diri," terang Kamapradipta.
Sementara itu, Jepang menyalurkan bantuan senilai 10,5 juta dolar AS (sekitar Rp156,48 miliar) dan ADB menyerahkan bantuan senilai 4,5 juta dolar AS (sekitar Rp67,03 miliar).
Baca Juga: Uji Klinis Jamu AVC Berhasil Pulihkan Pasien Covid-19 Hanya dalam Waktu 3 Hari
Di samping itu, Indonesia juga menerima bantuan obat-obatan, perlengkapan medis, dan alat proteksi diri dari 10 negara.
Adapun deretan negara tersebut, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Uni Emirat Arab (UAE), dan Swiss.
"Dari 104 dukungan internasional itu, ini terdiri dari 10 dukungan pemerintah (asing, red), 84 dukungan non-pemerintah, dan 10 dukungan dari organisasi atau entitas internasional," ujar Kamapradipta.
Baca Juga: Imbas Corona, Pengelola Bioskop Pamer Ratusan Kursi Jadi Sarang Jamur, Netizen Malah Bersyukur
Artikel Rekomendasi