Menangis hingga Tersungkur, Rekan Iringi Kepergian Perawat yang Gugur saat Tengah Hamil 4 Bulan

- 19 Mei 2020, 16:00 WIB
Ari, Perawat RS Royal Surabaya meninggal akibat terinfeksi COVID-19
Ari, Perawat RS Royal Surabaya meninggal akibat terinfeksi COVID-19 /*instagram

PIKIRAN RAKYAT - Ari Puspita Sari, seorang perawat yang bertugas di Rumah Sakit Royal Surabaya meninggal dunia usai memasuki masa kritis.

Pahlawan garda terdepan itu meninggal pukul 10.50 WIB, Senin, 18 Mei 2020 saat menjalani perawatan di RSAL Dr Ramelan.

"Iya meninggal pukul 10.50 WIB," ujar Jubir COVID-19 RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya SH MHKes MARS.

Baca Juga: Viral 'Matahari Lockdown', Ilmuwan Sebut Bumi Terancam Bencana Besar hingga Kelaparan

Kepergian Ari, membuat masyarakat Indonesia begitu terpukul, pasalnya ia tengah mengandung buah hatinya yang baru memasuki usia 4 bulan.

Namun, berkat dedikasinnya yang tinggi, Ari tetap bertugas di rumah sakit, tempat di mana pasien positif corona di Jawa Timur menjalani perawatan.

Dilaporkan Pikiran-Rakyat.com, sejumlah rekan sempat merekam kondisi Ari yang kritis dan sedang dipindah dari satu ruangan ke ruangan lain.

Baca Juga: Sempat Diperingatkan Kemenkum HAM 'Lakukan Ini' Usai Bebas Bersyarat, Habib Bahar Smith Dibui Lagi

Dalam potongan video tersebut terdengar para perawat mengiringinya dengan tangis yang tak tertahankan.

Ironisnya, insiden ini muncul di tengah kondisi pengabaian masyarakat yang gemar melanggar aturan pemerintah guna mengontrol angka infeksi dan keamtian akibat virus corona.

Meninggalnya Ari Puspita Sari menambah sejumlah deretan pahlawan garda terdepan yang telah gugur lebih dulu di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Diduga Gelar Ceramah Provokatif dan Langgar PSBB Usai Bebas, Habib Bahar Smith Kembali Dipenjara

Bahkan, beberapa rekan sampai tersungkur di lantai karena tak tega mengetahui Ari yang kritis setelah terkena Covid-19 saat hamil muda.

Mereka merekam dari kejauhan agar tak ikut terinfeksi oleh virus yang sama.

Ari yang mengalami gagal napas dibawa lengkap dengan alat respirator, terbaring tak berdaya di kasur.

Baca Juga: Diduga Gelar Ceramah Provokatif dan Langgar PSBB Usai Bebas, Habib Bahar Smith Kembali Dipenjara

Pembatas dipasang di lehernya untuk mengurangi penyebaran virus corona pada tenaga medis lain.

Enam petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap membawa kasur itu keluar dari sebuah ruangan berpembatas plastik.

Di depan pembatas, satu petugas dengan warna APD yang berbeda siap sedia dengan sebuah alat penyemprot di punggungnya.

Baca Juga: WHO: Corona 'Tak Akan Pernah Hilang', LIPI Buat Strategi agar Indonesia Bisa Hidup Bersama Covid-19

Ia menyemprotkan cairan disinfektan untuk menghilangkan paparan virus corona.

Mereka kemudian memasuki elevator untuk memindahkan ke lantai lain di gedung rumah sakit itu.*** (Mahbub Ridhoo Maulaa)

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Perawat Surabaya Positif Covid-19 Meninggal saat Hamil 4 Bulan, Isak Tangis Mengiringi kala Kritis

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x