Dewa Budjana: Sapardi Hanya Melewati 'Hujan Bulan Juni' dan Pergi Selamanya di Bulan Juli

- 19 Juli 2020, 14:23 WIB
Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Antara
Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Antara /

PR PANGANDARAN - Nyaris seluruh seniman dan musisi Indonesia terpukul dengan kematian sang sastrawan legendaris, Sapardi Djoko Darmono pagi tadi, pada Minggu, 19 Juli 2020 pukul 09.17 WIB.

Dikabarkan penyair 'Pada Suatu Hari Nanti, Jasadku Tak akan ada Lagi' menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

Kabar kematian itu dibagian orang-orang terdekatnya sembari mengungkap bahwa mendiang sempat mengalami sakit terlebih dahulu selama beberapa bulan.

Baca Juga: Gibran 'Maju' di Solo, Wakil Sekjen Demokrat: Jujur, Benarkah Ada 'Uang Mundur' Seperti di Proyek?

Kematian beliau sampai di telinga musisi Indonesia, Gitaris Band Gigi, Dewa Budjana. Ia mengunggah kalimat duka yang cukup menyentuh dalam akun Instagram pribadinya @dewabudjana.

"Selamat jalan Sastrawan Legenda kita Bapak Sapardi Djoko Damono," tulis Budjana di akun Instagram, Minggu 19 Juli 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Budjana mengenang sejumlah rencana akan dilakukan dirinya dengan Sapardi, salah satunya pementasan karya Sapardi.

Baca Juga: Malam Jumat Suci Fitri Ternyata Minta Diantar Adik Yodi ke TKP, Suwandi: Saya Larang, Mau Ngapain?

"Ditunggu Godot" yang rencananya dilakukan 20 Maret lalu. Namun belum bisa dilakukan karena situasi pandemi COVID-19.

"Rencananya 20 Maret lalu kami berkolaborasi dgn Mas Slamet Raharjo & Mas Nano Riantiarno, sesuai keinginan Pak Sapardi untuk melibatkan saya & @tohpati merespons karya beliau “Ditunggu Dogot”. Dan rencana itu tertunda karena situasi pandemi ini, entah siapa yg ditunggu Dogot ini ??" terang Budjana.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x