Jauh dari Jateng Emak-emak Ini Datangi Polisi Tasik: Anak Belajar Agama Disebut Teroris, Sakit Hati!

- 9 Agustus 2020, 17:04 WIB
ILUSTRASI santri mengaji.*/DOK. PIKIRAN-RAKYAT.COM
ILUSTRASI santri mengaji.*/DOK. PIKIRAN-RAKYAT.COM /

PR PANGANDARAN - Babak baru kasus 'klaim' santri adalah calon teroris oleh Denny Siregar melibatkan orang tau murid dari Jawa Tengah.

Selaku orang tua yang anaknya tengah nyantri di Pesantren Tahfidz Quran, Tuti Sari Nirwani  pada Jumat 7 Agustus 2020, mendatangi Kepolisian Resort Kota Tasikmalaya, Jawa Barat sebagai saksi terakhir.

Perkembangan dari kasus ini yaitu telah diperiksannya lima orang saksi dari pihak Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi terkait kasus Denny, dan Tuti adalah saksi terakhir.

Baca Juga: Bakal Presiden 2024 Ada Ustaz Abdul Somad hingga Habib Rizieq, PA 212: Prabowo Sudah Selesai

Meski jauh, perempuan asal Blora, Jawa Tengah, itu tetap datang ke kantor polisi di Tasikmalaya.

“Saya datang ingin melaporkan. Saya tidak terima kalau anak saya dibilang teroris oleh Denny Siregar,” kata Tuti, seperti dikutip Pangandaran.com dari RRI

Alih-alih sekolahkan anak di pesantren agar paham dan menerapkan ajaran Islam, Tuti justru sakit hati dengan tudingan teroris yang ditulis Denny di akun Facebook-nya.

Baca Juga: Kobarkan Api Kekecewaan, Warga Lebanon Hanguskan Gedung Pejabat Diiringi Isak Tangis Penderitaan

Sambil mengungkapkan kegeramannya Tuti juga menyebut bahwa sang anak sudah sekira lima tahun belajar di Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi.

Selama di pesantren, ia tahu anaknya sering mengikuti kegiatan pengajian di luar daerah, termasuk saat mengaji ketika momen Aksi Bela Islam 313 pada 2017 silam.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x