Jakarta Mengkhawatirkan! Anies Tarik Rem Darurat dan Putuskan PSBB Ketat

- 9 September 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi: Kemacetan lalu lintas saat akhir pekan/
Ilustrasi: Kemacetan lalu lintas saat akhir pekan/ /PIXABAY/Ri_Ya

PR PANGANDARAN- Angka positif Covid-19 di Indonesia kian menunjukan grafik kenaikan setiap harinya, hingga Rabu, 9 September 2020 lebih dari 200 ribu orang dinyatakan positif.

Berdasarkan pantauan PikiranRakyat-Pangandaran.com dari berbagai sumber, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menyebut bahwa Jakarta kini dalam keadaan darurat.

Keadaan itu memaksa Presiden Joko Widodo menarik rem darurat kesehatan, dengan menempatkannya di atas urgensi ekonomi.

Baca Juga: Bongkar Fakta Kontroversi Film Mulan, Syuting di Perbatasan Muslim Uighur hingga Cuitan Liu Yifei

Lebih lanjut, Anies juga mengungkap bahwa DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat atau serupa dengan PSBB di awal kemunculan pandemi.

"Menarik rem darurat sesegera mungkin. Disimpulkan akan menarik rem darurat itu artinya terpaksa PSBB seperti pada masa awal bukan lagi PSBB transisi tapi kita harus melakukan PSBB," ujar Anies dalam sambungan telepon bersama Najwa Shihab dalam siaran langsung televisi swasta.

Dia bahkan menilai situasi Jakarta saat ini cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, tren kasus harian Jakarta kini naik ke rata-rata 800-1.000 kasus.

Baca Juga: Bocor Percakapan Terakhir Isabella Guzman dengan sang Ayah Sebelum Tikam 151 Kali Ibunya: Saya Gagal

Begitu juga dengan positivity rate mingguan Jakarta yang kini konsisten di atas 10 persen. Padahal, batas aman WHO ada di angka 5 persen.

Tak hanya itu, saat ini Jakarta juga tengah dibayang-bayangi dengan ketersediaan rumah sakit untuk tangani corona. Juga makam khusus pasien corona. Sehingga keputusan PSBB ketat dianggap paling tepat saat ini.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x