Heboh Imam Masjid di Sumsel Dibunuh Makmumnya Sendiri, Berikut Kronologi Lengkap dan Fakta-faktanya

- 15 September 2020, 18:19 WIB
Foto korban pembacokan imam masjid di Sumsel
Foto korban pembacokan imam masjid di Sumsel /Facebook.com/@Nur Afiah

PR PANGANDARAN – Beredar pesan berantai melalui Whatsapp yang menyebutkan bahwa imam masjid Nurul Iman di Kecamatan Kayu Agung, Sumatera Selatan meninggal dunia karena dibunuh makmumnya sendiri. Berikut narasi lengkap pesan berantai tersebut:

Innalilahi wainnailaihi rojiun telah meninggal dunia imam masjid Nurul iman Kel. Tanjung Rancing, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Hilir, Prov. Sumatera Selatan, jam 4.30 hari ini Senin tgl 14 sept. 2020. Dibunuh oleh makmum pada saat rakaat pertama sholat subuh.”

Setelah diselidiki, isi pesan yang beredar di masyarakat tersebut memang benar adanya. Insiden tersebut terjadi di Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan pada Jumat, 11 September 2020.

Baca Juga: Ojek Online Dilarang Berkerumun Selama PSBB Jakarta, Nekat? Siap-siap Kena Sanksi Tak Dapat Orderan

Penganiayaan terhadap Imam masjid yang dilakukan oleh jemaahnya sendiri diduga sakit hati karena masalah kunci kotak amal masjid.

Pelaku, Mahmudin berusia 49 tahun, menganiaya Muhammad Arif (M. Arif) yang berusia 61 tahun, seorang Imam masjid.

Setelah dianiaya, korban langsung dilarikan ke RSMH Palembang untuk mendapat penanganan dokter. Akan tetapi, korban tak terselamatkan hingga mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin, 14 September 2020.

Baca Juga: Ogah Ditawar 3 Klub Raksasa Tapi Malah Terima Pinangan AC Milan, Sandro Tonali Beberkan Alasannya

Berikut fakta-fakta di balik penganiayaan yang terjadi pada Imam Masjid Nurul Iman OKI yang diterima PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.

1. Korban (M.Arif) adalah ketua sekaligus Imam masjid Nurul Iman, Kelurahan Tanjung Rancing, Kec. Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI).

2. Pelaku (Mahmudin) mempunyai hubungan yang dekat dengan korban. Dia bekerja sebagai buruh bangunan lepas dan sopir pribadi korban.

Baca Juga: Viral Video Bentak-bentak 'Ospek Online' Unesa, Panitia Komdis Disebut Mirip Suzanna dan Arya Wiguna

Dia juga merangkap sebagai marbot masjid Nurul Iman menjadikannya sebagai pemegang kunci kotak amal.

3. Pengurus masjid Nurul Iman sering mengeluh karena uang di kotak amal jumlahnya selalu berkurang.

4. Korban (M. Arif) meminta kunci yang dipegang oleh pelaku untuk diberikan padanya.

Baca Juga: Geger Kuburan Misterius di Lebak Banten, Polisi Temukan Ada Jasad Bocah Tak Berkafan

5. Korban dianiaya pelaku saat memimpin salat magrib pada rakaat pertama, berbeda dengan pesan berantai yang menyebutkan korban dianiaya pada salat subuh.

6. Pelaku lebih dulu pergi dari shaf dibandingkan yang lain dan mengambil barang yang sudah dia siapkan di luar masjid.

7. Pelaku kembali masuk ke masjid dan melihat jika salat masih berlangsung. Lalu dia mengarahkan parang di tangannya ke sisi kanan wajah korban sebanyak 4 kali dan juga kaki korban.

Baca Juga: Dikecam Netizen Video Senior Bentak-bentak Maba, Unesa: Ada Kesalahan Koordinasi Pelaksanaan PKKMB

8. Korban tersungkur sedangkan pelaku langsung melarikan diri dan sempat masuk ke rumah warga.

9. Pelaku ditangkap TNI dengan bantuan warga.

10. Pelaku ditangkap saat berada di rumahnya.

Baca Juga: Pasutri Tega Bunuh Anaknya Sendiri Gegara Kesulitan Belajar Online, Mayatnya Digendong Pakai Motor

11. Pelaku dibawa ke Mapolsek Kayuagung untuk menghindari amukan warga.

12. Korban langsung dibawa ke RSMH Kota Palembang, hingga akhirnya meninggal dunia pada Senin, 14 September 2020.

Setelah diminta konfirmasi, Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy membenarkan jika sudah terjadi penganiayaan saat korban menjadi imam pada salat magrib.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah