Gaduh di Media, Kementerian BUMN Akhirnya Tanggapi Kritikan Ahok Soal Pertamina

- 16 September 2020, 21:07 WIB
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga ungkap alasan di bali penunjukan Rudiantara menjadi Dirut PLN.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga ungkap alasan di bali penunjukan Rudiantara menjadi Dirut PLN. /ZUBI MAHROFI/ANTARA

PR PANGANDARAN – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi perbincangan publik. Pasalnya, menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina, tak menghentikan Ahok mengutarakan kritikan soal Pertamina itu sendiri.

Tak tanggung-tanggung, dalam kritiknya, Ahok membeberkan soal permasalahan mulai dari gaji, utang perusahaan, hingga penunjukkan Komisaris dan Direksi. Kritikan yang diutarakan Ahok sontak membuat ramai pejabat dan jagat maya.

Kritikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun mendapat respons dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Masuk ICU RSPAD Gatot Soebroto, Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal Positif Covid-19

Dilansir dari Antaranews.com, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan bahwa pernyataan Ahok tentang BUMN tentunya karena urusan internal Pertamina.

“Menjawab mengenai pernyataan Ahok sebagai Komisaris Utama, tentunya itu urusan internalnya Pertamina,” ujar Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga menyampaikan pihaknya memberikan ruang bagi Komisaris dan Direksi Pertamina untuk melakukan komunikasi dengan baik.

Baca Juga: [UPDATE] Corona Dunia Rabu, 16 September 2020: Kasus Global Capai 29,7 Juta, Meninggal 939 Ribu

“Jadi kita tetap meminta mereka komunikasi dengan baik, antara Komisaris dan Direksi,” ujarnya.

Dia juga menanggapi soal jabatan Komisaris dan Direksi yang disebut merupakan titipan dari kementerian-kementerian.

“Kemudian juga soal Komisaris di BUMN, ya semua berasal dari Kementerian BUMN, termasuk Pak Ahok juga dari kita kan dari Kementerian BUMN. Sementara yang lain kan memang dari kita semua. Namanya juga BUMN penugasannya dari Kementerian BUMN,” ungkapnya.

Baca Juga: [UPDATE] Corona Indonesia Rabu, 16 September 2020: Pecah Rekor, Kasus Harian Sentuh Angka 4.000

Arya Sinulingga menilai, kritikan Ahok tentang Perum Peruri terkait proyek digitalisasi merupakan bagian dari bussiness to bussiness (B to B)

“Kalau gak layak ditawar, kalau gak layak dibeli ya B2B itu urusan mereka. Apalagi ini kan urusan BUMN. Bagi kami Kementerian itu kantong kiri, kantong kanan. Silakan saja mereka bernegosiasi sebagai sesama perusahaan dan B2B,” ujarnya.

Dia menjelaskan, alangkah lebih baiknya jika Pertamina dan Peruri dapat menyelesaikan persoalan ini secara profesional.

Baca Juga: Ngeluh Sesak Napas hingga Nyeri Dada, Pedagang Paruh Baya Asal Sumedang Meninggal Terpapar Covid-19

“Kalau B2B Peruri memang punya ruang berbisnis dengan Pertamina, ya itu mereka kordinasi saja,” katanya.

Arya Sinulingga menjelaskan, jika sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengutarakan di media sosial bahwa internal Korporasi Pertamina perlu melakukan efisiensi terkait gaji pegawai hingga level Direksi.

Dia pun berpendapat bahwa Pertamina sebagai Korporasi, dinilai belum mampu menyeimbangkan perusahaa hingga kritik kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam melakukan pergantian Direksi. ***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x