“Pelaku laki-laki berinisial DAF (26) dan pelaku LAS (27) perempuan. Mereka berdua ini sepasang kekasih ya,” ungkap Nana.
Irjen Nana Sudjana juga mengatakan, bahwa kedua pelaku tersebut memang sudah merencanakan ini semua dan mencari target melalui aplikasi chatting Tinder.
Baca Juga: Pelanggar Protokol Kesehatan di Sumedang Makin Berkurang, Kepala Satpol PP Ucap Syukur
“LAS berkenalan dengan korban RHW melalui aplikasi chatting Tinder. Lalu mereka membuat janji bertemu di Apartemen di daerah Pasar Baru. Di Apartemen inilah keduanya merencanakan untuk menghabiskan nyawa korban,” ujarnya.
Irjen Nana Sudjana mengatakan jika para pelaku ini memiliki perannya masing-masing dalam melakukan aksi tersebut.
“Pelaku DAF ini sebagai eksekutor dan yang memutilasi korban. Kemudian untuk pelaku LAS berperan untuk mengajak korban,” ungkapnya.
Baca Juga: Anak Perusahaan Garuda Indonesia, Maskapai Citilink Resmi Buka Rute Baru Sulawesi Hari Ini
Lebih lanjut, Irjen Nana menjelaskan kronologi kejadian tersebut, yakni ketika LAS masuk ke Apartemen bersama korban, pelaku DAF terlebih dahulu bersembunyi di kamar mandi.
Setelah itu, DAF muncul membawa batu bata. Sebanyak 3 kali batu bata itu dihantamkan ke kepala korban dan pelaku juga menusuk korban hingga tewas.
Pelaku memastikan terlebih dahulu bahwa korban benar-benar tewas, dan setelah itu barulah para korban melakukan mutilasi dan menaruh jasad yang telah dipotong-potong tersebut ke dalam koper dan satu ransel.
Artikel Rekomendasi