Kementerian Agama Rilis Program Baru, Wamenag Tegaskan Ini Bukan Sertifikasi Penceramah Agama

- 18 September 2020, 17:30 WIB
Kemenag Rilis Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama.*
Kemenag Rilis Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama.* //Rusydi/Kemenag/

PR PANGANDARAN - Selesai dengan Program Bimtek Penceramah Agama Bersertifikat, kini Kementerian Agama mengadakan Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama yang dirilis Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyampaikan, adanya program tersebut diawali dengan sosialisasi yang digelar Ditjen Bimas Islam yang dihadiri sembilan puluh lebih penceramah perwakilan dari 53 lembaga sosial keagamaan.

“Bismillahirrahmanirrahim, dengan niat baik memberikan penguatan dan pembinaan, kami launching Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama,” ujar Wamenag pada Jumat, 18 September 2020.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Wamenag mengatakan, program ini bukan sertifikasi penceramah agama, melainkan lebih ke pembinaan teknis dalam rangka penguatan kompetensi penceramah agama.

Dia menjelaskan, program tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, tapi juga Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) Khonghucu.

“Ini bukan sertifikasi, tidak ada paksaan untuk mengikuti program ini, sifatnya sukarela. Karenanya, yang tidak ikut Bimtek juga tidak terhalang haknya untuk terus berdakwah,” ungkapnya.

Baca Juga: 50 Tahun Kepergian 'Si Kidal' Jimi Hendrix, Berikut 7 Fakta Unik Dewa Gitaris Dunia yang Mati Muda

“Kemenag akan menjalin kerja sama dengan majelis serta lembaga atau ormas keagamaan,” lanjut Wamenag.

Wamenag menyampaikan, Kementerian Agama berperan penting mendorong para penceramah dalam pembangunan bidang agama yang lebih luas.

Seiring dengan perkembangan zaman, maka tantangan keberagamaan semakin beragam. Banyak perubahan-perubahan sosial terjadi disebabkan laju modernitas dengan beragam produknya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Bakal Tiadakan Isolasi Mandiri di Rumah, Ngeyel? Siap-siap Dijemput Petugas!

Akan tetapi, Wamenag meyakini apapun tantangan itu, para penceramah dan tokoh agama akan tetap tegar mengemban amanah, merawat keberagamaan dengan baik.

“Karena itu, Kemenag harus membuka diri dan juga proaktif menjalin kerja sama dan kemitraan dengan seluruh ormas keagamaan dalam optimalisasi peran para penceramah,” kata Wamenag.

“Kami melihat ada banyak sosok penceramah yang telah eksis mengedukasi masyarakat dengan bahasa agama yang ringan dan mudah dipahami. Ini adalah bukti betapa kita sangat kaya dengan sosok-sosok berwawasan moderat,” lanjut Wamenag.

Baca Juga: Lewat Podcast Deddy Corbuzier, Syekh Ali Jaber Ceritakan Perasaannya Saat Ditusuk, Netizen Terharu

Lebih lanjut Wamenag menyampaikan bahwa pemerintah sadar tidak semua langkah pembinaan dapat dilakukan seorang diri, bangsa ini dibangun karena kebersamaan.

Wamenag berharap bahwa dengan adanya program ini, para penceramah dapat meningkatkan wawasan, keilmuan, serta integritasnya untuk menyiarkan keberagaman.

“Dari kegiatan ini, kita semua berharap agar para penceramah bertambah wawasan serta kompetensi keilmuannya, dan integritas kebangsaan yang tinggi untuk menyiarkan keberagaman yang moderat langsung kepada masyarakat.

"Kita berharap langkah pembinaan semakin menjawab apa yang dibutuhkan umat, bangsa, dan negara,” ujarnya. ***

 

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x