Rentetan Bencana di Minggu Ke-4 September 2020: Banjir Bandang Sukabumi hingga Angin Kencang Cilacap

- 22 September 2020, 19:30 WIB
Ilustrasi angin puting beliung.
Ilustrasi angin puting beliung. /PIXABAY/

PR PANGANDARAN – Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat beberapa kejadian bencana hidrometerologi di beberapa wilayah administrasi di Indonesia, seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kabupaten Cilacap.

Fenomena hidrometerologi yang berujung bencana pada awal pekan di minggu keempat September 2020, seperti banjir bandang, banjir dan angin kencang .

Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.

Baca Juga: Beraktivitas di Rumah Semasa Pandemi Tapi Tetap Terinfeksi Covid-19, Ternyata Ini Alasannya

Kejadian terbaru yakni banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi pada Senin, 21 September 2020 sekitar pukul 17.10 WIB yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam proses pencarian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi juga masih terus melakukan pembaharuan data akibat banjir bandang di lokasi kejadian yang terdampat di Kabupaten Sukabumi.

Dampak banjir bandang tersebut terjadi di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yaitu Kecamatan Cicurug, Parungkuda dan Cidahu.

Baca Juga: Update Banjir Bandang Sukabumi: 2 Orang yang Tewas Terseret Air Kini Ditemukan

Dilansir dari PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman BNPB, banjir juga terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin 21 September 2020 sekitar pukul 17.00 WIB.

“Banjir di Kabupaten Bogor disebabkan oleh luapan dua sungai Cianten dan Cisakati yang berada di wilayah kampung Muara 1. Lokasi terdampak di kabupaten ini berada di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melalui keterangan resminya.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x