Singgung Kondisi 'Chaos' dan Serba di Rumah, Muhadjir Effendy: Ilmuwan Sosial Punya Peran Strategis

- 30 September 2020, 14:28 WIB
Harta kekayaan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terungkap.
Harta kekayaan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terungkap. /-Foto: Setkab

PR PANGANDARAN – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri acara Rakernas Himpunan Indonesia untuk Perkembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) pada 26 September 2020 lalu. 

Acara tersebut diselenggarakan di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta. 

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir Effendy memberikan pernyataan di seluruh hadapan pengurus HIPIIS serta para ilmuwan sosial yang bahwasannya kajian ilmu sosial sangat bermanfaat untuk mempelajari bagaimana kondisi chaos

Baca Juga: Kenang Wafatnya Grenn Fredly di Hari Jadi ke-45, Tompi: Gue Kaya Orang Aneh, Kangen Sampe Ubun-ubun

Selain itu, kajian tersebut juga sangat berguna untuk mempelajari kondisi abnormal atau tidak wajar dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Peran ilmuwan sosial di masa pandemi Covid-19, kata Muhadjir, sangat strategis. Apalagi di masa pandemi ini, berbagai aspek perilaku masyarakat banyak yang berubah.

Beberapa di antaranya soal penggunaan masker setiap kali beraktivitas di luar rumah, pola pembelajaran hingga pola pekerjaan yang semuanya dilakukan dari rumah.

Baca Juga: Kenang Jasa Pahlawan yang Gugur di Tragedi Berdarah G30S PKI, Ini Kumpulan Kata dan Ucapan Menyentuh

Selain itu, setiap ruang publik atau tempat-tempat strategis yang ada di sekitar lingkup masyarakat selalu dilakukan penyemprotan desinfektan secara berkala sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19.

Pandemi juga sudah mengubah beberapa target dalam pembangunan nasional, terkhusus pada sektor pembangunan manusia yang sekarang ini terlebih dahulu berfokus pada aspek pengendalian Covid-19. 

“Padahal banyak juga aspek lain yang penting untuk diperhatikan seperti penanganan stunting, penyakit Tuberculosis (TB) dan demam berdarah yang pengidapnya terus ada dan jumlah pengidapnya terus bertambah setiap tahun,” ungkap Muhadjir.

 Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Berkaca dari hal tersebut, pemerintah sudah mulai berubah strategi pembangunan manusia dalam bidang kesehatan yang awalnya menggunakan strategi kuratif (penyembuhan) menjadi strategi promotif (peningkatan kesehatan).

"Di masa pandemi ini, kita menyadari sehat itu benar-benar mahal. Strategi di balik itu, kita tengah berusaha untuk merubah dari strategi kuratif menjadi strategi promotif dalam kesehatan. Karena ongkos untuk mencegah lebih murah dari mengobati," katanya.

Dalam acara tersebut, Muhadjir Effendy juga berkesempatan untuk menyerahkan estafet kepemimpinan yang pernah ia pegang sebelumnya kepada Aidul Fitriciada Azhari sebagai ketua HIPIIS periode 2019-2021.

Baca Juga: Putra Jend. Ahmad Yani Bongkar Soal Penembakan Tentara Cakrabirawa: Kasar! Ditembak Bukan Sekali

Muhadjir memberikan wejangan kepada ketua yang baru bahwasannya ilmuwan sosial akan memiliki peran penting sebagai penentu dan perumus kebijakan nasional di masa kini dan masa yang akan datang.

"Saya melihat HIPIIS masih punya masa depan. Kita berharap HIPIIS bisa menjadi media menjadi sarana untuk memberikan ruangan yang luas yang bermakna sebagai ilmuwan sosial untuk terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini," pungkas Muhadjir Effendy.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Kemenko PMK


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah