Kritik Pedas Sikap DPR yang Cenderung Lari dari Rakyat, Fahri Hamzah: Bertemulah, Dialog, Berbicara!

- 8 Oktober 2020, 21:30 WIB
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah /

PR PANGANDARAN – Beberapa hari terakhir ini isu Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi sorotan publik.

Banyak kalangan yang keberatan dengan disahkannya Undang-Undang tersebut, terutama buruh. Para buruh menilai Undang-Undang tersebut merugikan untuk mereka.

Demonstrasi terkait Omnibus Law sudah terjadi di beberapa kota di Indonesia. Kebanyakan dari mereka yang ikut demonstrasi adalah gabungan dari buruh dan mahasiswa.

Baca Juga: Janji Birokrat Bakal Jadi Korban Pertama UU Ciptaker Bukan Buruh, Supratman: Sejarah Buktikan!

Mereka menuntut Presiden Jokowi untuk menggagalkan Omnibus Law dan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpu) Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Demonstrasi juga ingin menyuarakan aspirasinya kepada anggota DPR terkait UU Cipta Kerja, hal itu dibuktikan dengan konsentrasi massa yang ingin menyuarakan pendapatnya di depan gedung DPR.

Salah satu tokoh politik di Indonesia dan juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia yakni Fahri Hamzah ikut menyampaikan pendapatnya lewat cuitan Twitter pribadinya pada Kamis 7 Oktober 2020.

Baca Juga: Sebut Anak DPR 'Istimewa' Dibanding Rakyat Biasa, Video TikTok Pamer Bertemu Jokowi Ini Viral

Fahri mengkritik anggota DPR untuk tidak lepas tangan terkait demonstrasi terjadi di Indonesia. Apalagi Fahri menilai bahwa anggota DPR itu wakil rakyat sehingga harus mendengar suara rakyat.

Pimpinan dan anggota @DPR_RI jangan lepas tangan. Kalian dipilih untuk menanggung perasaan dan aspirasi rakyat. Bertemulah dengan rakyat dan jangan lari. Kita harus mau dialog dan berbicara,” tulis Fahri dalam cuitan akun Twitter miliknya.

Fahri juga meminta untuk anggota DPR selalu memperhatikan kelugasan, kejujuran, ketinggian budi dan hati nurani.

Baca Juga: Sempat Terpikir Akhiri Hidup saat Video Bareng Ariel Noah Tersebar, Luna Maya: Netizen Kasar Banget

Yang tidak boleh hilang dari kita adalah kelugasan. Perlambang ketinggian budi dan hati Nurani. Yang benar tetap benar. Yang salah tetap salah. Meski cara kita mengeja politik sering terbata-bata oleh sopan santun alakadarnya. Tapi yang tidak boleh hilang adalah kejujuran,” tulis kembali Fahri di cuitan Twitternya.

Bangsa tidak boleh memelihara kegersangan, harus ada jalan bagi kebaikan itikad, bagi kesejukan tutur kata, karena siapa yang menabur kemarau panjang ia mudah terbakar, lidah api akan menjalar di seantero kota dan bermula dari kekeringan hati para pemimpin,” tulis Fahri Hamzah.

Cuitan Twitter dari Fahri Hamzah ini mengundang warganet untuk berkomentar, ada yang pro terhadap cuitan Fahri dan ada juga yang kontra, mengingat Fahri Hamzah juga pernah menjabat di DPR sejak tahun 2004-2019.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah