Di Balik Kisah 'Si Kembar' Trena-Treni, Ternyata Tradisi Keluarga Hingga Konflik Ambon Jadi Penyebab

- 19 Oktober 2020, 20:50 WIB
Trena kembaran Treni bersama keluarganya memperlihatkan gambar Treni kepada awak media, Senin, 19 Oktober 2020.
Trena kembaran Treni bersama keluarganya memperlihatkan gambar Treni kepada awak media, Senin, 19 Oktober 2020. /Pikiran-rakyat.com/Asep MS/

PR PANGANDARAN - Saudara kembar Trena dan Treni bertemu kembali setelah berpisah 20 tahun lamanya. Keduanya yang bernama Trena Mustika dan Treni Fitri Yana itu dipertemukan lewat aplikasi TikTok. 

Dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne pada Senin, 19 Oktober 2020, Trena berkisah soal bagaimana akhirnya ia dapat bertemu kembali dengan Treni.

"Ya prasaannya seneng. Soalnya kan saya tau kembar dari kecil. Dari kecil udah dikasih tahu Mamah. Terus ketemunya sama ade saya itu ga sengaja lewat aplikasi Tiktok. Itu juga dikasih tahu sama tetangga saya," kata Treni.

Baca Juga: Berkat TikTok, Saudara Kembar Trena-Treni yang Terpisah 20 Tahun Akhirnya Bertemu, Ini Kronologinya

Treni pun menjelaskannya secara kronologis, bahwa ada andil tetangga rumah dan kakak-kakaknya ketika menemukan dan memastikan bahwa Treni adalah saudaha kembarnya.

"Jadi gini tetangga aku ngasih tahunya, "kok kamu aktif banget main TikTok ya, kan punya anak dua kok bisa banget" katanya kaya gitu. Terus aku bilang kaya gini, "aku gak main TikTok. Terus tetanggaku bilang ke aku, "ini kamu bukan?", terus aku lihat bukan aku. Terus aku kasih tahu kakak ku aja. Ini kayanya adek kita, gitu," jelasnya.

Menurut cerita orang tuanya, Treni dan Trena mengalami masa kecil yang cukup rumit. Kekhawatiran kedua orang tuanya berdasar pada tradisi keluarga terkait dengan kepercayaan bahwa saudara kembar itu harus dipisahkan bila sakit-sakitan.

Baca Juga: Diciduk Polisi, Pesinetron 'Dari Jendela SMP' Renald Ramadhan Ternyata Sudah 5 Kali Membeli Sabu

"Diceritain sih sama Mamah, soalnya kan kita dari dulu ada keturunan dari pihak Mamah katanya, kalau kembar suka sakit-sakitan harus dipisahin katanya. Bukannya mamah sama bapak ga sayang sama kita.

"Karena mamah sama bapak sayang sama kita terus kita dipisahin, soalnya dari keturunan nenek dulu, bibi aku kalau ga salah, dia sampai meninggal. Setelah itu Bapak misahin aku kan posisi mamah lagi sakit di rumah sakit, lalu aku diasuh sama ustadz di Garut, kata bapak diasuh sama Bapak Ibrahim, lalu Treni diasuh sama Bapak Misranto sama Ibu Rini. Kalo aku berhasil diambil sama Bapak, kalo Treni sama Ibu keburu lost contact gitu kan," ungkapnya.

Sementara itu, Trena yang dulunya bernama Elis Treni Mustika mengaku sama sekali tidak mengetahui bahwa dirinya mmempunyai saudara kembar. Sebab orang tuanya kini begitu menyayanginya seperti anak sendiri.

Baca Juga: Usai Biden Janji 'Dukung' Muslim di AS, Trump Sebut akan Gratiskan Vaksin Covid-19 Jika Terpilih

"Sama sekali gak tahu karena memang di sini itu ibu sayang banget sama aku tuh gimana gitu ya, kaya anak kandungnya sendiri gitu. Jadi kerja keras demi aku buat kehidupan sehari-hari aku. Emang gimana ya, gak kelihatan sama sekali kalo aku tuh bukan anaknya gitu lah," ungkap Treni.

Dirinya pun mengatakan orang tuanya yang sekarang sama sekali tidak ada kaitan keluarga dengan orang tuanya yang asli

"Sama sekali gak ada," katanya.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan ShopeePay Talk: Bertumbuh Lewat Bisnis Delivery Online Bersama Steak 21

Sebelumnya, saat tahun 2019, melalui unggahan di akun YouTube Trena Mustika, Trena memohon bantuan dari warganet mana kala ada yang menemukan saudara kembarnya, Treni, untuk segera dapat memberikannya kabar.

"Sobat Inke. Saya Euis Trena Mustika, panggil saja nama saya Rena. Saya terlahir kembar satu ari-ari atau satu telur di Kota Ambon, tanggal 12 Desember 1996. Namun, 19 tahun lalu saya berpisah dengan adik kembar saya pada tanggal 19 Januari 1999," tutur Trena.

Menurut cerita orang tuanya, keduanya terpisah ketika peristiwa konflik hebat berkecamuk di Ambon, tempat mereka dulu sempat bersama ketika orang tuanya menjadi transmigran.

Baca Juga: Cek Fakta: Donald Trump Dikabarkan Meninggal Usai Kritis Akibat Covid-19, Tinjau Kebenarannya

"Waktu itu saat Idul Fitri, kejadian pecahnya konflik Ambon, peperangan dan pembakaran habis di Pasar Hari di Batumerah Bawah. Saat itu adik saya sedang diasuh oleh Bapak Misranto dan Ibu Rini," ungkap Trena.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah