Sepak Terjang Achmad Yurianto: Sempat Jadi Dokter Anggota Militer hingga Staf Ahli Menteri Kesehatan

- 24 Oktober 2020, 14:13 WIB
Achmad Yurianto.*
Achmad Yurianto.* /ANTARA & Humas BNPB

PR PANGANDARAN - Achmad Yurianto kembali menjadi sorotan usai resmi menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, setelah sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kementerian Kesehatan RI.

Pria yang akrab disapa Yuri ini lahir di Malang, 11 Maret 1962 dan merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990. Lalu ia mulai dekat dengan dunia semi militer sejak mahasiswa.

 

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI, Yuri menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986-1988 dan bergabung di akademi militer setelah lulus.

Baca Juga: Kritik Pemerintah dengan Cara Unik nan Kreatif, Partai Golkar Surabaya Gelar Lomba Stand Up Comedy

Ia memulai kariernya di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya. Yuri pun cukup lama menjadi dokter anggota militer.

Ia sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura dan memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.

Pada 1991, ia bepindah ke Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali meskipun tidak lama. Setelah itu, di tahun yang sama ia menjalankan misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili, Timor Timur.

Baca Juga: Sebut Dunia Berada di Titik Kritis Gegara Pandemi, WHO: Beberapa Negara Berada di Jalur Berbahaya

Kariernya mulai meningkat usai menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.

Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009 dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.

Kemudian pada 2015, ia diminta mantan Menkes Nila Moeloek untuk menjabat posisi sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes hingga pertengahan tahun 2019.

Baca Juga: Siap Dukung Pelaksanaan PJJ Secara Optimal, Kemenag Kucurkan Dana hingga Rp1,178 Miliar

Yuri kemudian ditugaskan menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Pemerintah pun menunjuk Yuri sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 secara resmi pada 3 Maret 2020, sehari setelah Presiden Jokowi mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Sejak saat itu, namanya mulai dikenal publik dan dipercaya oleh Menkes Terawan Agus Putranto untuk mengemban tugas menjadi Direktur Jenderal P2P Kemenkes. Ia dilantik pada 9 Maret 2020.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini: Aquarius Waspada Serangan Musuh, Libra Jangan Bergantung pada Masa Lalu!

Pada Juli, setelah Presiden Jokowi membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sehingga terjadi pergantian posisi juru bicara yang membuat Yuri tak lagi mengemban tugas sebagai juru bicara.

Kendati begitu, ia tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19 dengan jabatannya sebagai Dirjen P2P saat itu.

Saat menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, intensitasnya bertemu dengan awak media membuatnya menuai popularitas dan dikenal banyak kalangan.

Baca Juga: Dituding Miliki Sikap Buruk, Jumlah Pengikut Irene Red Velvet di Instagram Menurun Drastis

Yuri menjadi sosok yang ditunggu setiap harinya untuk menyampaikan perkembangan kondisi pandemi sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 ini.

Achmad Yurianto akhirnya mendapat penghargaan Public Relation of The Year 2020 yang diberikan oleh Iconomics Research and Consulting.

Peran Yuri dinilai penting dalam menciptakan berita positif untuk mengimbangi berita negatif saat dihadapkan pada kondisi wabah yang melanda Indonesia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x