Dari Pengujian hingga Metode Pembuatan, Mari Mengenal Vaksin Covid-19 yang akan Digunakan Indonesia

- 8 November 2020, 06:15 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Tiongkok: anggota DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah untuk memprioritaskan vaksinasi kepada nakes dan daerah zona merah terlebih dahulu.
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Tiongkok: anggota DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah untuk memprioritaskan vaksinasi kepada nakes dan daerah zona merah terlebih dahulu. //Pixabay/

PR PANGANDARAN - Indonesia adalah salah satu negara yang penduduknya terpapar oleh coronavirus. Berbagai cara dilakukan untuk dapat mengatasi masalah coronavirus, salah satunya adalah mengusahakan pendistribusian vaksin Covid-19 di Indonesia.

Bila kita bicara lebih lanjut untuk mengenal vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia, ada baiknya kita harus memahami tentang vaksin.

"Vaksin adalah upaya membentuk kekebalan aktif dengan memasukkan komponen virus misalnya antigen," tulis dr. Fariz Nurwidya, SpS, PhD dan dr. Hario Baskoro, SpP, PhD yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Instagram resmi IDI Jakarta Pusat @idi.jakartapusat pada Jumat, 6 November 2020.

Baca Juga: Tak Kalah dari Timur Tengah, Indonesia Juga Miliki Wisata Gurun Pasir, Salah Satunya Ada di NTT

Menurut tulisan yang diunggah oleh IDI Jakarta Pusat juga menerangkan tujuan dari dibuatnya vaksin ini yakni agar darah dalam tubuh kita terbentuk antibodi protektif berupa immunoglobulin spesifik anti-SARS COV2.

Immunoglobulin dalam darah yang terbentuk diharapkan dapat mengurangi beberapa hal yakni risiko infeksi, derajat penyakit jika diketahui tubuh telah terinfeksi, komplikasi, serta risiko kematian akibat Covid-19 yang menyerang.

Dengan kata lain, vaksin ini bukan untuk menyembuhkan, menghilangkan atau menjamin agar Covid-19 tidak ada lagi dalam diri kita, tetapi hanya untuk menurunkan risiko.

Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Trending, Penggemar K-Pop 'Bersihkan Link' Seliweran dengan Fancam Idol

Tahap Pengujian Vaksin

Masih menurut IDI Jakarta Pusat, ada beberapa tahap pengujian yang dilalui vaksin Covid-19 hingga dapat digunakan.

Untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin maka harus melalui semua tahapan uji praklinik dan uji klini. Uji praklinik yakni ada uji tingkat sel dan uji gunakan hewan percobaan.

 Apabila pada tahap uji pra-klinik dinyatakan lulus uji karena terbukti melindungi, akan maju ke tahap selanjutnya yakni tahap uji klinik dengan menggunakan objek manusia.

Baca Juga: Pilpres AS 2020 Masih Memanas, Kasus Virus Corona Harian Melejit Sentuh Angka 129.606

Uji klinik ini terdapat tiga fase yakni fase ke-1, ke-2, dan ke-3.

Untuk melihat efek samping vaksin, uji klinik fase pertama dilakukan menggunakan subjek sehat dalam jumlah terbatas. Apabila efek samping tidak ditemukan atau hanya menemukan efek samping yang ringan, akan dilanjutkan ke fase 2 dan 3.

Fase 2 dan 3 ini untuk melihat apakah vaksin mampu membentuk antibodi khusus dan dan mampu melindungi subjek dari infeksi covid-19.

Tahap pengujian ini dilakukan dengan sangat hati-hati walaupun ketersediaannya sudah sangat dibutuhkan. Hal ini dilakukan lantaran keamanan dan efektivitas vaksin adalah yang utama agar vaksin layak diberikan.

Baca Juga: Buat ARMY Khawatir, Suga BTS Jalani Operasi Bahu hingga Tak Bisa Ikut Promosi Album Terbaru

Metode Pembuatan Vaksin

Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang biologi molekuler, pengembangan vaksin dapat dilakukan menggunakan berbagai metode.

Namun, tantangan yang paling sulit adalah untuk menemukan vaksin yang dapat melindungi berbagai galur manusia dari virus SARS-COV2.

Oleh sebab itu, vaksin Covid-19 ini menggunakan metode messenger RNA dan DNA karena virus RNA dianggap mampu untuk bermutasi dan membentuk galur yang bermacam-macam.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Video Syur Mirip Dirinya yang Viral, Gisel Buka Suara: Aku Bingung dan Sedih

Perkembangan Vaksin Covid-19 Saat Ini

Vaksin Merah Putih diperkirakan tersedia pada tahun 2022.

Meski tergolong membutuhkan waktu yang lama, semua yang terlibat turut berperan aktif dalam menghasilkan vaksin Covid-19. Pembuatan vaksin ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Melalui Biofarma yang ada di Bandung, Indonesia ikut berpartisipasi dalam uji klinis fase ke-3 yang melibatkan 1.620 subjek.

Baca Juga: Terlibat Baku Tembak, Rapper King Von Meninggal Dunia di Usia 26 saat Kariernya Sedang Melejit

Saat ini proses penyuntikan vaksin dan Placebo telah selesai dilakukan dan proses selanjutnya sudah sampai ke tahap pengambilan darah.

Pengambilan darah dilakukan 2 minggu dan 2 bulan pasca penyuntikan adalah untuk melihat kadar antibodi tubuh.

Sebab untuk melandaikan atau menurunkan pandemi harus ada tiga faktor penting yakni bila ada vaksin, obatnya efektif, dan bila virus tidak lagi memiliki tempat (tubuh manusia) untuk menginfeksi.

Oleh sebab itu, vaksin ini bukanlah syarat mutlak untuk menghilangkan pandemi, namun hanya untuk melandaikan kurva lonjakan Covid-19. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah