Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Suami Kamala Harris, Duda Anak Dua hingga Pengacara Selebriti Media Hiburan
“Dari hasil evaluasi nantinya akan banyak masukan yang dapat diberikan sebagai perbaikan atas program ini,” lanjut Kurniasih.
Berdasarkan data Komite Cipta Kerja, program pelatihan yang paling banyak diminati masyarakat, di antaranya Manajemen, Bahasa Asing, Keuangan, dan Teknologi Informasi (IT).
Karena pada umumnya, bidang-bidang tersebut merupakan kemampuan yang banyak dibutuhkan perusahaan.
Baca Juga: Langkah Terakhir Donald Trump sebagai Presiden AS: Memberi Pengampunan hingga Menyerahkan Kekuasaan
Dalam hal ini, Kurniasih meminta agar persoalan terkait ketenagakerjaan di Indonesia yang paling penting adalah ketersediaan lapangan pekerjaan.
Apalagi di masa pandemi saat ini, banyak perusahaan-perusahaan yang belum membuka lowongan kerja, dan cenderung melakukan pengurangan karyawan bahkan PHK.
Maka dari itu, Kurniasih mengusulkan agar Indonesia mulai melirik pasar tenaga kerja yang terampil untuk dikirim ke Luar Negeri.
Baca Juga: 'Umat Islam Tidak Ingin Cari Musuh', MUI Sikapi Aksi Boikoit : Biasanya Ada Penyusup yang Merusak
"Hasil pembicaraan kami dengan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indnesia) menggambarkan bahwa selain kerja di dalam negeri, ada peluang kerja di luar negeri yang amat menjanjikan. Bahkan, permintaannya cukup banyak, misalnya saja di negara Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, dan Eropa timur," ujarnya.
Artikel Rekomendasi