PR PANGANDARAN - Valentino Simanjuntak atau biasa dikenal sebagai Bung Jebreeet, merupakan seorang komentator atau Presenter pada pertandingan sepak bola di salah stasiun TV swasta di Indonesia.
Valentino Simanjuntak mengawali karir di dunia entertaiment sebagai seorang Presenter Olahraga. Ia menjadi viral setelah mengeluarkan kata Jebret setiap tembakan yang dilancarkan ke gawang lawan pada membawakan acara pertandingan Piala AFF U-19 2013.
Valentino Simanjuntak adalah pria kelahiran 1982 bertugas untuk memandu jalannya pertandingan dan menghidupkan suasana para suporter laya kaca di rumah.
Ada banyak istilah nyeleneh yang digunakan oleh Valentino Simanjuntak sebagai pemilik akun Instagram dari @radotvalent .
Baca Juga: BNPB Malang Siap Perbaiki Rumah Rusak Gegara Gempa Bumi, Asal Pemda Ajukan Ini
Berikut 9 istilah nyeleneh ‘Bung Jebreeet’ di Piala Menpora 2021:
1. Umpan Sedekah: Ini mengacu pada blunder atau kesalahan pemberian umpan yang dilakukan bek lawan di area pertahanan tim mereka sendiri, sehingga berpotensi merugikan tim bahkan kebobolan.
2. Gerakan 378: Ini adalah deskripsi untuk seorang pemain yang melakukan tipuan kepada lawan, angka 378 mengacu pada pasal di dalam KUHP yang mengatur masalah kasus penipuan.
3. Umpan Membelah Lautan: Umpan terobosan (through pass) yang bersifat melambung tinggi yang dilepas dari area pertahanan suatu tim langsung ke area sepertiga akhir atau kotak penalti tim lain.
4. Gerakan Ghosting: Pergerakan tak terduga dari pemain lawan.
5. Tendangan Sepeda Terbalik: Istilah ini mengacu pada tendangan salto.
6. Heading yang Meluncur Manis Manja Paripurna ulalalala: Sundulan kepala berbuah gol usai menyambut umpan sepak pojok.
7. Heading Tanpa Notifikasi: Sundulan dari pemain yang tak terkawal dengan baik.
8. Tendangan Click Bait: Tendangan jarak jauh akurat.
9. Pelayan Pribadi Dengan Kualitas Bintang Lima: Gambaran untuk pemberi assist gol.
Dengan demikian, sejumlah istilah nyeleneh itu menjadi ciri khas Valentino Simanjuntak alias bung Jebret yang disukai oleh sebagian orang. Namun, sebagian orang lagi tidak menyukainya karena dianggap terlalu hiperbola.***