Taufik Hidayat, Legenda Badminton Dunia yang 'Tak Punya Rem', Suara Atlet Terlupakan

- 10 Agustus 2021, 20:00 WIB
Berikut biodata Taufik Hidayat, legenda badminton dunia yang dikenal 'tak punya rem', ini yang disampaikannya ke Anang Hermansyah.
Berikut biodata Taufik Hidayat, legenda badminton dunia yang dikenal 'tak punya rem', ini yang disampaikannya ke Anang Hermansyah. /Instagram/@taufikhidayatofficial

PR PANGANDARAN - Salah satu legenda badminton dunia asal Indonesia, Taufik Hidayat genap berusia 40 tahun hari ini, Selasa, 10 Agustus 2021.

Taufik Hidayat merupakan legenda badminton dunia yang dikenal vokal dan terkesan ceplas-ceplos saat mengutarakan berpendapatnya.

Taufik Hidayat pun mengaku bahwa dirinya kerap disebut 'tak punya rem' meski di sisi lain banyak dihormati sebagai legenda badminton dunia.

Baca Juga: Kai EXO Sebut Pernah Berpikir Akan Pensiun di Usia 29, Berikut Penyebabnya

Sebutan ini tak lepas karena sikap Taufik Hidayat yang idealis. Ia berani mengkritik organisasi badminton Indonesia, PBSI, hingga pemerintah demi menyampaikan apa yang ia anggap sebagai kebenaran.

Lahir dari Keluarga Sederhana

Taufik Hidayat lahir di Bandung, 10 Agustus 1981 dari pasangan Aries Haris dan Enok Dartilah.

Sosok Taufik Hidayat lahir dari keluarga sederhana. Jalannya menjadi seorang atlet dan legenda dunia pun tidak mulus.

Baca Juga: Sinovac Yakin Vaksin Booster pada Lansia Dapat Meningkatkan Antibodi, Ini Penjelasan Studi Baru

Taufik Hidayat harus melalui gemblengan yang keras ketika berniat untuk menekuni dunia badminton.

Taufik Hidayat kecil sebenarnya lebih suka bermain sepak bola dibandingkan olahraga badminton.

Akan tetapi, ayahnya mengatakan bahwa Taufik Hidayat hanya bisa juara jika ia menekuni olahraga tepok bulu ini.

Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Hari Ini Rabu 11 Agustus 2021, Penuhi Inventori Kamu!

Saat itu, Taufik Hidayat harus berlatih bahwa jika hendak menginginkan sesuatu, di antaranya adalah melatih tangan dengan mengangat beban saat menonton TV atau harus berlari berkilo-kilo meter tanpa diberi uang.

Meski mengaku sangat jengkel saat itu, Taufik Hidayat merasakan manfaat gembelengan ayahnya saat dewaaa.

Taufik Hidayat mengaku bersyukur karena latihan demi latihan yang dilaluinya mengantarkannya ke podium-podium kejuaraan badminton dunia.

Baca Juga: Soal WHO Selidiki China untuk Asal Usul Covid-19 Fase Kedua, Mantan Diplomat Mesir: Ada Tekanan Politisasi AS

Taufik Hidayat berhasil menyabet medali emas Olimpiade Athena 2004 dan gelar juara dunia dua kali.

Selain itu sederet prestasi di turnamen dunia sempat Taufik Hidayat cicipi kecuali gelar All England yang belum ia rasakan hingga gantung raket.

Keberhasilan Taufik Hidayat tak lepas dari para pelatih yang ia hormati hingga kini termasuk Iie Sumirat dan Mulyo Handoyo.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Agustus 2021: Al Gagal Buat Kejutan untuk Andin karena Hadirnya Mama Rosa

Kontroversi dan Idealisme

Meski karier badmintonnya mentereng dan sukses menduduki peringkat no. 1 di usia 19 tahun, sosok Taufik Hidayat tak lepas dari kontroversi.

Taufik Hidayat mengakui bahwa dirinya sempat berniat mengganti status kewarganegaraannya pada tahun 2001.

Ia berniat pindah demi mengikuti sang pelatih, Mulyo Handoyo, yang melatih tim nasional Singapura usai terdepak dari PBSI.

Baca Juga: Fakta Menarik, Somi Hampir Menyebabkan Penata Rambutnya Mengalami Gangguan Mental

Meski berhasil dibujuk pulang ke tanah air, Taufik Hidayat masih terlibat konflik dengan internal PBSI.

Idealisme Taufik Hidayat ini bertahan meski dirinya telah resmi gantung raket atau pensiun sebagai atlet profesional.

Setelah menyelami dunia badminton bertahun-tahumln, kini ayah dua anak ini banyak rajin menyoroti kebjakan pemerintah untuk kesejahteraan atlet Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Lirik Lagu Indonesia Raya Diubah? Simak Faktanya

Taufik Hidayat pun dikenal dengan mulut yang tak memiliki rem karena ia mengaku tak bisa menyaring omongannya sehingga berisiko mengancam suatu pihak.

"Denger nama TH itu aduh ini main terabas aja, mulutnya gak ada remnya," tutur Taufik Hidayat saat menjelaskan citranya di PBSI.

Ia mengatakan bahwa fasilitas dan kesejahteraan atlet masih jauh dari ekspektasinya, mengingat tuntutan pemerintah pada atlet yang sangat besar.

Baca Juga: Rizky Billar Ungkap Alasan Pilih Lesti Kejora: Kalau Dulu Billar Memang Nyari Pacar

Olahraga Adalah Gambling

Bagi Taufik Hidayat, menjadi atlet itu gambling alias judi.  Tak ada jaminan masa depan yang pasti bagi seorang atlet.

"Olahraga itu gambling. Kalo gak jadi? Hilang masa sekolah, masa remaja, terutama bulu tangkis," ujarnya saat diundang podcast musisi Anang Hermansyah.

Taufik Hidayat pun mengatakan bahwa banyak risiko yang harus dikorbankan seorang atlet yang berlatih sejak dini.

Halaman:

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube NGOBROL ASIX


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x