Mudahkan Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Madrasah, Kemenag Gandeng 5 Operator Bagi-bagi Kuota Gratis

- 24 September 2020, 13:33 WIB
Ilustrasi kuota gratis untuk pelajar dan guru dari pemerintah RI.
Ilustrasi kuota gratis untuk pelajar dan guru dari pemerintah RI. /Unsplash

PR PANGANDARAN – Seiring berjalannya kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Kementerian Agama melakukan kebijakan dengan menyediakan biaya internet bagi siswa madrasah.

Dilansir dari Kemenag, biaya internet berupa kuota dilakukan guna membantu siswa madrasah serta meringankan beban orang tua siswa. Kabarnya, dalam hal ini Kemenag menggandeng lima operator telekomunikasi.

Pada Rabu, 23 September 2020, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan operator telekomunikasi yang digandeng Kemenag di antaranya Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, dan Smarftfren.

Baca Juga: Gigi Hadid Lahirkan Anak Pertamanya, Zayn Malik: Bangga Memanggilnya Milikku

“Pandemi Covid-19 mengharuskan siswa madrasah belajar dari rumah dengan PJJ. Tentu kebutuhan kuota internet meningkat dan ini bisa membebani orang tua. Kami telah bersinergi dengan Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, dan Smarftfren memberikan kartu perdana gratis kepada siswa madrasah,” ujarnya.

“Langkah ini kita ambil untuk meringankan beban ekonomi orang tua saat pandemi yang bersumber dari dana di luar APBN,” lanjut Ramdhani.

Ramdhani menjelaskan, guna membantu madrasah di tengah pandemi, Kemenag saat ini tengah mengusulkan anggaran untuk menunjang pelaksanaan PJJ di madrasah kepada Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Gelar Coaching Video Pendek Moderasi Beragama, Yayat Sebut Ini Strategi Kampanyekan Program Kemenag

“Kita masih upayakan. Kita sedang mengajukan usulan anggaran khusus bantuan penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh di madrasah,” ungkpanya.

Ahmad Umar selaku Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menyampaikan, bahwa sejak masa awal pandemi melanda, upaya meringankan beban siswa madrasah sudah dilakukan.

Salah satunya Kemenag segera mengeluarkan kebijakan yang membolehkan penggunaan dana BOS untuk menunjang kegiatan PJJ.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

“Kami pada awal Juni juga sudah melakukan kerjasama dengan provider untuk memberi paket data dengan harga terjangkau bagi siswa dan guru madrasah,” ujarnya.

Umar menjelaskan bahwa untuk kerja sama kali ini, paket data diberikan secara gratis dalam bentuk kartu perdana. Adapun besaran kuotanya, berbeda-beda sesuai kesepakatan kerja sama yang ditandatangi dua belah pihak.

Seperti XL Axiata, menurut Feby Sallyanto yang mewakili perusahaan, pihaknya akan menyalurkan bantuan berupa kartu SIM gratis kepada para pelajar madrasah dengan kuota 30GB. Kartu tersebut bisa mereka manfaatkan selama dua bulan.

Baca Juga: Universitas Siber Asia Diresmikan di Tengah Covid-19, Begini Harapan Rektor Asal Korea Selatan

“Mekanisme penyaluran bantuan akan dilakukan dengan cara pendistribusian kartu SIM kepada madrasah di seluruh Indonesia,” ungkap Feby.

Sementara itu, Fully Humaeroh selaku SVP – Head of Regional & SMEmengatakan bahwa layanan yang diberikan PT. Indosat yaitu memberikan paket kartu perdana gratis, dan di dalamnya sudah terdapat paket internet 30 GB.

“Paket tersebut bisa digunakan siswa madrasah seluruh Indonesia kapan dan dimana saja untuk mengakses situs, portal, serta IP yang ada hubungannya dengan pembelajaran,” ujarnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Garut per 23 September 2020: Kini Tembus 7.335 Kasus, Pemkab Ingatkan Gerakan 3M

Adapun Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menjelaskan jika Smartfren telah meluncurkan promo gratis kuota 30 GB yang dapat digunakan pelanggan untuk mengakses Ruangguru tanpa biaya.

Smartfren juga telah membagikan MiFi dan kartu perdana gratis guna mendukung kegiatan belajar mengajar.

"Semoga melalui kerja sama dengan Kementerian Agama, Smartfren dapat membantu terlaksananya kegiatan belajar jarak jauh sekaligus menjaga semangat para siswa dan tenaga pengajar di seluruh Indonesia untuk menggapai berbagai peluang baru,” ujarnya.

Baca Juga: Robert Alberts Dukung Wacana Regulasi Pergantian Lima Pemain, Detail Skema Masih Belum Jelas

Kemudian, Wakil Presiden Direktur PT Hutchison 3 Indonesia Muhammad Buldansyah menyampaikan, Tri Indonesia juga siap mendukung program pembelajaran jarak jauh.

Provider tersebut kabarnya akan memberikan 10.000 kartu dengan total kuota 27 GB, terdiri atas 7 GB kuota internet regular di semua jaringan, 20 GB untuk Aplikasi Pendidikan.

"Semoga melalui Kerjasama dengan Kementrian Agama, Tri Indonesia dapat membantu terlaksananya kegiatan belajar jarak jauh untuk para guru dan siswa,” katanya.

Baca Juga: Indonesia Panik Masuk Jurang Resesi, Menkeu Dikabarkan Ngutang Rp158,65 Triliun ke ADB

Sementara Telkomsel, akan menyediakan kartu perdana dengan kuota data 10GB dari Paket MBJJ (Merdeka Belajar Jarak Jauh) senilai Rp10, dan dilengkapi paket renewal dengan kuota 11GB senilai Rp5000.

PoH Direktur Sales Andri Wibawanto menuturkan bahwa Telkomsel akan melakukan distribusi kartu perdana khusus tersebut kepada institusi madrasah yang telah mendaftarkan diri di sistem pendataan online Kementerian Agama.

“Telkomsel merasa senang dapat kembali menjalin kolaborasi bersama Kementerian Agama sehingga bisa terus bergerak maju bersama mendampingi institusi pendidikan tingkat madrasah di seluruh Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara efektif dan efisien," ujarnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x