Sempat Kecolongan! Penjahat Dunia Maya Jual Belikan Data Pengguna Facebook Lewat Telegram

- 27 Januari 2021, 16:55 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook /Unsplash/Alexander Shatov
PR PANGANDARAN - Seorang penjahat dunia maya membuat bot untuk menjual akses ke jutaan nomor ponsel pengguna Facebook melalui aplikasi perpesanan Telegram.
 
Bot ini menarik info basis data besar-besaran melalui nomor telepon yang diambil dari Facebook sebelum jaringan sosial menambal lubang keamanan pada 2019 dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Post.
 
Perwakilan dukungan Telegram mengatakan kepada The Post bahwa bot tersebut telah diblokir pada Selasa pagi. Namun tidak jelas kapan tepatnya itu dinonaktifkan dan berapa lama itu aktif di platform.
 
 
Siapa pun yang membuka profil Telegram bot dapat memasukkan ID Facebook orang yang mereka cari dan bot akan mengambil nomor telepon yang sesuai.
 
Ini dilaporkan bekerja dengan cara lain juga yakni masukkan nomor telepon dan bot akan mengambil ID Facebook yang cocok dengannya.
 
Bot awalnya menyembunyikan sebagian besar nomor telepon dan memaksa pengguna untuk membayar untuk melihat semuanya, menurut laporan itu.
 
 
Harga dilaporkan berkisar dari $ 20 untuk satu "kredit" hingga $ 5.000 untuk 10.000 kredit.
 
Orang tak dikenal yang membuat bot itu mengklaim dapat mengakses nomor telepon 533 juta pengguna Facebook di puluhan negara, menurut Alon Gal dari perusahaan keamanan siber Hudson Rock, yang melihatnya sekitar dua minggu lalu.
 
“Sangat penting bahwa Facebook memberi tahu penggunanya tentang pelanggaran ini sehingga mereka cenderung tidak menjadi korban berbagai upaya peretasan dan rekayasa sosial,” kata Gal.
 
 
Facebook mengatakan data tersebut berasal dari masalah keamanan sebelumnya yang memungkinkan penyerang dunia maya mencocokkan nomor telepon dengan profil pengguna menggunakan kode perangkat lunak yang canggih. 
 
"Ini adalah data lama," kata juru bicara Facebook kepada The Post. 
 
 “Kami menemukan dan memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019.” ujarnya. 
 
 
Bot Telegram tidak mengembalikan kecocokan apa pun ketika Facebook mencoba memeriksanya dengan data pengguna yang lebih baru
.
Tapi itu tidak membantu orang yang menautkan nomor telepon mereka ke akun Facebook mereka sebelum masalah diperbaiki.
 
Jejaring sosial tersebut sudah memiliki lebih dari 1,6 miliar pengguna aktif harian pada September 2019.
 
 
Bot itu muncul di Telegram ketika layanan perpesanan terenkripsi mengalami lonjakan pengguna di tengah kekhawatiran tentang perubahan Facebook pada kebijakan privasi untuk WhatsApp, aplikasi perpesanannya sendiri. WhatsApp telah menunda peluncuran kebijakan tersebut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x