PR PANGANDARAN - Sebuah Kota Romawi kuno di Italia berhasil ditemukan para arkeolog dengan menggunakan ground-penetrating radar (GPR).
Gambar rumah pemandian, teater, toko, dan seluruh sistem saluran air berhasil ditangkap alat pemindai tersebut.
GPR ini, juga dapat merevolusi pemahaman kita terkait pemukiman kuno, hal itu diungkap para arkeolog, sembari menjelaskan bahwa teknologi memungkinkan para peneliti untuk mesurvei wilayah luas.
Baca Juga: Merek 'Bensu' Melayang, Begini Kisah Awal Mula Ruben Onsu Terjun Bisnis Kuliner Ayam Geprek
Wilayah luas yang terperangkap di bawah permukaan bumi dapat diteliti tanpa harus melakukan penggalian yang akan memakan waktu cukup banyak.
Dilaporkan The Sun, anggota tim penelitian Profesor Martin Millet mengatakan, "Jenis survei ini dapat mengubah cara para arkeolog menyelidiki situs-situs perkotaan."
Teknologi ini digunakan di Falerii Novi, kota bertembok yang membentang seluas 75 hektar, sekitar 30 mil (50 kilometer) utara Roma, yang dikabarkan sudah berusia lebih dari 2.000 tahun.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Disiplin Covid-19, Kang Emil: Pangandaran Jadi Contoh Sektor Pariwisata di Jabar
Falerii Novi didirikan pada 241 SM pada masa Republik Romawi dan dihuni sekitar 700 M pada awal Abad Pertengahan. Kota tersebut tidak sampai setengah dari ukuran Pompeii kuno, sebelum sebagian telah digali tetapi sebagian besar tetap terkubur.
Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul Gunakan Radar Penembus Tanah, Arkeolog Temukan Kota Romawi Kuno Berusia 2.000 Tahun Lebih
Artikel Rekomendasi